Di tengah-tengah kemelut hati serta pusing yang kualami dikarenakan tindakan Yumna, aku harus dihadapkan pada masalah yang jauh lebih pelik. Aku mendapatkan sebuah panggilan telepon internasional dari Arab Saudi. Letnan Yousuf al-Badlawi dari Diplomatic Security Special Force Of Saudi Arabia kembali menghubungiku untuk menanyakan progress dariku dalam mempelajari dan menelaah buku yang menjadi barang bukti dari kematian tuan Anton Oesman Bornolenov, sekaligus ingin memberitahuku sebuah kabar mengejutkan. Sebuah masalah besar! Awalnya aku tidak mengangkat dan mengabaikan saja panggilan yang berdering beberapa kali dari ponsel pintarku tersebut. Dengan situasi yang baru saja kualami, jelas saja kupikir tadinya itu adalah panggilan dari Yumna. Hampir-hampir aku memblokir nomor tersebut sampa