"Jadi kenapa? Apa yang lo nau bicarain?" Begitu mereka duduk, Halima langsung bertanya pada intinya. Karena ia juga harus segera ngebut menyelesaikan pekerjaannya malam ini juga. Noah berdeham. "Itu ... si Eve. Dia makin parah sakit perutnya. Dia lemes, tidur terus. Cuman yang gue bingungin, tadi sebelumnya dia kan baik - baik aja. Masih bisa ngomelin lo. Bisa ngomelin gue juga. Tapi pas tadi dia tidur, dia tiba - tiba nangis gitu. Kayak ngigau. Tapi nangis beneran. Dia kelihatan sedih banget. Bilang tolong jangan pergi ... tolong jangan pergi. Nggak tahu juga ngomongnya ke siapa." Sembari mengatakan itu, Noah menyadari ia di sini bukan siapa - siapa. Jika ia mencari tahu apa sebenarnya masalah Eve bahkan sampai ke adiknya seperti ini, sebenarnya itu agak berlebihan. Toh tadi Eve sudah t
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari