Naifah menghempaskan dirinya di sofa ruang TV. Tangannya beralih melepas sandal srempang yang ia gunakan. Ya, ia lebih suka memakai itu dibandingkan sepatu. Gerah katanya! Solo disaat siang hari memang menyiksa. Gadis itu menoleh ke kanan dan kiri, tidak ada aktivitas apa pun di rumah ini. Pagi tadi setelah berpamitan mellow, sang suami pun juga berangkat bekerja. Tetapi, apakah hingga kini pukul sebelas malam Praka Yudan belum pulang!? Naifah pun merogoh ponsel yang ia simpan di tas kecil yang selalu ia bawa. Berniat menghubungi sang suami, tetapi yang didapatinya adalah beberapa panggilan tak terjawab. Mungkin ini tadi ketika ia tertidur, tatkala perjalanan pulang. Setelah kunci ponselnya terbuka, gadis itu mengecek pesan dari sang suami. Pikirnya, mungkin isinya khutbah atau omelan-