The Angel

1284 Kata
Pagi hari itu, setelah mereka semua selesai melaksanakan sarapan pagi bersama, Josh  berjalan keluar dari kamarnya untuk sekedar merefleshingkan otaknya. Ia mudah sekali jenuh akhir-akhir ini dan hal itu membuatnya melakukan hal ini sekarang, diliriknya jam dinding besar yang terpasang di sana yang kini menunjukkan pukul sepuluh pagi, dan hal itu membuatnya memutuskan untuk melakukan olah raga pagi di sana. Aneh, karena Josh memutuskan untuk berolahraga disaat dirinya sudah melaksanakan acara makan pagi bersama tadi, namun ia sudah terbiasa dengan hal buruk seperti itu, dan itu sudah menjadi sebagian dari kebiasaannya di setiap kali dirinya merasa stress. Dari kejauhan sana, ia mendengar suara seseorang tengah memprotes orang lainnya mengenai pelajaran matematika, dan hal itu tentu membuat Josh merasa penasaran dengan keduanya, “No … no … Samuel, X is Y not Z” sebuah suara yang lama kelamaan menjadi tidak asing bagi Josh di sana, yang pada akhirnya ketika ia sampai di lantai dasar, ia pun segera berjalan dan berbelok untuk masuk ke dalam salah satu ruangan yang ia yakini asal dari suara tersebut, “But my friend say that x is z and y is zero” dilirik oleh Josh kini Samuel berucap seperti itu kepada seorang wanita yang kini membalas ucapannya dengan berucap, “Hei … hei … don’t say like that to me!” itulah protes dari wanita itu dan membuat Josh mengerutkan dahinya setelah merasa sangat kenal dengan wanita tersebut, “Renanda??” panggil Josh kepadanya yang kini membuat Samuel dan wanita yang diyakini oleh Josh adalah Renanda, Wanita mc yang pernah mereka temui ketika mereka tengah melakukan gladi bersih beberapa waktu yang lalu. Mendengar dan mengetahui bahwa Josh yang memanggil dirinya di sana, membuat Renanda terlihat sangat terkejut dan segera berdiri dari sana, seperti dirinya baru saja melihat setan di sana, “Oh my Lord … Josh?!” ucapnya terdengar sangat tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihat olehnya dan hal itu membuat Josh mengerutkan dahinya disana. “Are you okay??” tanya Josh kepada Renanda yang kini berdehem dan menganggukkan kepalanya, namun dari sana Josh mengetahui bahwa Renanda terlihat sangat Shock di sana, yang pada akhirnya Josh dan juga Renanda memutuskan untuk berbincang setelah Renanda selesai mengajari Samuel di sana. … Saat itu, Josh dan juga Renanda tengah terduduk di teras samping rumah Miles yang besarnya bukan main itu. Dengan dua cangkir teh hangat serta beberapa biskuit yang dipesan oleh Renanda kepada maid di sana, mereka berdua pun akhirnya berbincang. “Aku tidak menyangka … aku bisa bertemu denganmu di sini” ucap Renanda kepada Josh yang kini merasa aneh dengan hal itu, sehingga akhirnya Josh pun bertanya mengenainya, “Kenapa kau memiliki pemikiran seperti itu??” tanya Josh kepada Renanda, “Bukankah kau dan yang lainnya menghilang ketika ledakan hotel itu terjadi??! aku bahkan merasa sangat buruk ketika harus melaporkan hal itu kepada pihak tv” ucap Renanda kepada Josh, dan hal itu membuat dirinya teringat dengan hal itu, “Apakah yang lain baik-baik saja??” tanya Renanda kepada Josh yang kini tersadar dari lamunannya dan kemudian mengangguk menanggapi hal itu, dan itu membuat Renanda mengangguk merasa lega dengan hal itu, “Ummm… tapi, kenapa bisa kau berada di sini?? dan kemana yang lainnya??” sebuah pertanyaan yang terlontar oleh Renanda di sana mampu membuat Josh terpatung, Pikirannya kini berjalan selaras dengan logika yang ada di sana, ia tidak ,mungkin begitu saja membeberkan informasi sepenting ini, mengingat bahwa Cora pernah berucap kepadanya bahwa ia tidak boleh mempercayai siapapun di sana, dan hal itulah yang membuatnya terdiam seperti sekarang ini. Melihat bahwa josh terdiam di sana, membuat Renanda mengedikkan kepalanya dan kemudian memanggil Josh untuk menyadarkan dirinya di sana, “Josh … josh?? Are you okay??” tanya Renanda lagi, dan hal itu kembali menyadarkan Josh yang kini tergagap karenanya, “Ah … kami semua baik-baik saja, jangan khawatirkan kami” ucap Josh kepada Renanda yang kini tersenyum dan mengangguk, “Oh! Apakah kau juga mengetahui bahwa pemerintahan tengah mencari kalian saat ini??” tanya Renanda, dan hal itu semakin membuat josh merasa terpaku dengan kaget di sana, “Ah, Eum… “ ucap Josh di sana,   “Hei, Land Ra!” sebuah panggilan yang diucapkan oleh Cora di sana membuat keduanya kini menoleh menatap kedatangan Cora di sana, “Cora!” sapa balik Renanda dengan ramah, dan bahkan kini dirinya berdiri untuk memeluk Cora di sana, dan hal itu tentu membuat Josh merasa sedikit lega, karena setidaknya ada Cora di sini. “Apa yang sedang kau bicarakan dengannya??” tanya Cora kepada Renanda, dan hal itu membuat Renanda tersenyum dan kemudian berucap, “Aku mengenal dia, kenapa dia bisa ada di sini?” tanya Renanda kepada Cora dan hal itu membuat Cora tersenyum, “Lud menyelamatkannya, ia merasa bahwa mereka membutuhkan bantuan kami di sini” ucap Cora dan hal itu membuat Renanda mengangguk seraya ber’o’ria di sana. “Ah, apakah kau juga tahu bahwa pemerintahan tengah mencari mereka??” tanya Renanda kepada Cora, dan hal itu membuat Cora membelalakan matanya seraya berucap, “Really??” tanyanya dan hal itu membuat Renanda menganggukkan kepalanya di sana, dan membuat Cora merangkul Renanda di sana dan kemudian berucap, “Bisakah kau membantuku satu hal, Renanda?” tanya Cora kepada Renanda yang kini menganggukkan kepalanya menyanggupi hal itu, dan kemudian Cora pun kembali berucap, “Jangan kabari siapapun mengenai keberadaan mereka di sini ya…” ucap Cora, dan hal itu membuat Renanda menyipitkan matanya di sana, “Kenapa?? apakah ada masalah??” tanya Renanda kepada Cora, dan hal itu membuat Cora menganggukkan kepalanya, “Pemerintahan sepertinya akan berbuat ulah lagi dengan negara lain … jadi kuharap aku bisa mengandalkanmu ya!” ucap Cora kepada Renanda yang setelah mendengarnya pun segera menganggukkan kepalanya menanggapi hal itu, “Ah, ok! Aku akan menjaga rahasia ini dan tetap tutup mulutku!” balas Renanda di sana, dan hal itu tentu membuat Josh merasa sangat lega setengah mati setelahnya. “Yasudah, kalau begitu … kau dipanggil oleh Nona Samantha” ucap Cora kembali kepada Renanda yang kini tersadar akan hal itu dan mengangguk karenanya, “Kalau begitu aku pergi ya … aku permisi, Josh … Cora” ucap Renanda dengan sopan di sana, dan hal itu membuat Cora menganggukkan kepalanya dan Josh juga mengiakan hal itu sebelum akhirnya Renanda pun pergi meninggalkan ruangan itu. Pandangan Josh saat ini beralih menatap Cora yang tersenyum menatap kepergian dari Renanda di sana, “Sudah kuduga, aku bisa mengandalkannya” gumam Cora di sana, dan hal itu membuat Josh tersenyum dan kemudian berucap, “Thanks” ucapan Josh saat itu membuat Cora menoleh menatapnya dan kemudian menjentikkan bahunya di sana untuk menanggapi hal itu, “Lain kali … jika kau ingin menyapa seseorang, berhati-hatilah … bukankah aku sudah mengatakan untuk jangan asal percaya?!” ucap Cora atau lebih tepatnya ceramah Cora kepada Josh, dan hal itu membuat Josh menganggukkan kepalanya mengerti dengan hal itu. “Ya … aku melupakan satu hal itu, maafkan aku” ucap Josh kepada Cora, dan hal itu membuat Cora menganggukkan kepalanya santai di sana, “Tapi beruntunglah dirimu saat ini” ucap Cora kepada Josh, dan hal itu membuat Josh menyipitkan matanya tidak mengerti dengan hal itu, “kenapa aku beruntung??” tanya Josh kepada Cora, dan hal itu membuat Cora pun berucap, “Karena Renanda adalah anak yang polos … dia akan percaya dengan orang-orang yang sudah dekat dengannya, dan itu termasuk dengan diriku … dan dia juga adalah wanita yang bisa diandalkan” ucap Cora bercerita mengenai Renanda kepada Josh, dan hal itu membuat Josh menghembuskan napasnya dengan lega dan kemudian berucap, “Ya … beruntungnya diriku” ucap Josh di sana, dan hal itu membuat Cora terkekeh mendengarnya. …  to be continue. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN