Dari fajar hingga saat ini Penelope masih berendam di dalam bak pemandian. Kulitnya sudah seperti es karena terlalu lama berendam di air dingin. Jejak cumbuan Elcander semalam masih membekas di tubuhnya. Tangan Penelope masih menggosok bahunya pelan, matanya nampak sangat tenang. Tak ada penyesalan sama sekali. Ia menganggap apa yang terjadi semalam adalah bagian dari pengorbanannya untuk balas dendam. Toh, ia juga bukan tipe wanita sentimentil yang ingin menikah dengan pria yang ia cintai lalu memberikan kesucian tubuhnya. Penelope sadar sepenuhnya bahwa ia jauh dari kalimat suci. Hidupnya dikotori noda darah, hatinya dipenuhi amarah dan dendam. Ia sendiri bahkan hampir lupa bahwa dirinya manusia bukan monster. "Nampaknya kau sangat menyukai berendam, Ratu?" Suara Elcander membuyarkan