bc

The Bastard In My Bed!

book_age18+
67
IKUTI
1K
BACA
HE
badboy
goodgirl
boss
mafia
sweet
bxg
campus
disappearance
friends with benefits
seductive
like
intro-logo
Uraian

Tepat di hari pernikahannya, Sunday harus melihat calon suaminya b******u dengan sahabatnya sendiri. Kekecewaannya pada sang kekasih membuatnya frustasi hingga dia dengan gegabah meninggalkan pesta pesta pernikahan bahkan sebelum acara dimulai. Di tengah pelariannya, ia tersesat di sebuah pantai dan bertemu dengan seorang pria yang usianya tak jauh berbeda dengannya.

Perkenalan Sunday dan Brandon cukup menyenangkan. Keduanya memutuskan untuk berteman dan membuat sebuah janji yang tidak ingin mereka ingkari.

“Mulai hari ini, mari berjanji untuk tidak saling jatuh cinta satu sama lain.”

“Iya. Ayo berjanji untuk berteman sampai mati.”

Satu tahun kemudian Brandon menyesali perbuatannya. Dia tidak mau Sunday hanya menjadi temannya. Terlebih saat wanita itu tengah mengandung anaknya.

“Tolong jangan gugurkan anak kita. Pertahankan dia demi persahabatan kita.”

“Apa untungnya bagiku? Kita bukan sepasang kekasih jadi aku tidak perlu mempertahankan anak ini.”

“Akan kulakukan apa pun untukmu asalkan kau mau bertahan.”

“Apapun?”

“Apapun…” ujar Brandon tanpa ragu.

chap-preview
Pratinjau gratis
PROLOG.
BLURB. Tepat di hari pernikahannya, Sunday harus melihat calon suaminya b******u dengan sahabatnya sendiri. Kekecewaannya pada sang kekasih membuatnya frustasi hingga dia dengan gegabah meninggalkan pesta pesta pernikahan bahkan sebelum acara dimulai. Di tengah pelariannya, ia tersesat di sebuah pantai dan bertemu dengan seorang pria yang usianya tak jauh berbeda dengannya. Perkenalan Sunday dan Brandon cukup menyenangkan. Keduanya memutuskan untuk berteman dan membuat sebuah janji yang tidak ingin mereka ingkari. “Mulai hari ini, mari berjanji untuk tidak saling jatuh cinta satu sama lain.” “Iya. Ayo berjanji untuk berteman sampai mati.” Satu tahun kemudian Brandon menyesali perbuatannya. Dia tidak mau Sunday hanya menjadi temannya. Terlebih saat wanita itu tengah mengandung anaknya. “Tolong jangan gugurkan anak kita. Pertahankan dia demi persahabatan kita.” “Apa untungnya bagiku? Kita bukan sepasang kekasih jadi aku tidak perlu mempertahankan anak ini.” “Akan kulakukan apa pun untukmu asalkan kau mau bertahan.” “Apapun?” “Apapun…” ujar Brandon tanpa ragu. PROLOG. Tepat di hari pernikahannya, Sunday harus melihat calon suaminya memadu kasih dengan sahabatnya sendiri. Ia melihat gaun milik sahabatnya tersingkap, memperlihatkan tubuh bagian depan wanita itu dan tubuh bagian belakang calon suaminya. Sebuah pemandangan yang cukup membuatnya gila. Tanpa pikir panjang, Sunday meninggalkan pesta pernikahan yang hampir digelar untuknya. Di saat ia harus berjalan menuju altar, Sunday memilih menaiki mobil pengantin yang sudah ia persiapkan sebelumnya. Sunday berkendara sejauh mungkin. Hingga ia mulai lelah dan hampir kehabisan tenaga. Di akhir hari itu, Sunday memilih untuk membawa mobilnya ke sebuah pantai. Di sana dia berlari di atas pasir putih menuju lautan. Gaun pengantinnya basah kuyup. Sunday berhenti sebelum seluruh tubuhnya tenggelam di dalam air. “Dasar pria b******k! Seharusnya kupotong saja kelaminmu sebelum aku pergi ke sini! Aku tidak akan membiarkanmu hidup dengan tenang mulai sekarang!” Tanpa Sunday sadari, seorang pria memperhatikan dirinya sejak ia datang ke pantai itu. “Mungkinkah dia hendak bunuh diri?” pikir Brandon. Demi menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, Brandon mengikuti wanita dengan gaun pengantin itu. Tak lama setelahnya, wanita itu berbalik kemudian berjalan menuju tepi. Namun sebelum langkahnya mencapai daratan, gaun itu tiba-tiba tersapu ombak. Wanita itu menatap tubuhnya dengan sendiri dengan perasaan bingung. Brandon reflek memalingkan wajah. Hanya ada mereka berdua di sana. “Hei,” Sunday berteriak pada pria yang berdiri tak jauh darinya. “Bisakah kau membantuku?” ia duduk dengan kikuk sembari menutup tubuhnya dengan gaun yang kini hampir hanyut terbawa air. Jika dia mempertahankan gaun itu, Sunday pasti akan tenggelam bersama dengan benda sialan itu. Matahari hampir tenggelam, pria itu pasti tidak bisa melihat tubuh polosnya dengan begitu jelas. Brandon terpaksa mengangkat wajah demi bisa melihat sosok yang kini membelakangi matahari. “Apa yang kau butuhkan?” “Baju.” Sahut Sunday singkat. Dia bisa menunggu sampai pria itu mengambil baju apa saja untuk diberikan padanya. Namun alih-alih berbalik, pria itu justru berjalan ke arah Sunday. “A-apa yang kau lakukan.” Brandon terus berjalan sembari membuka kancing kemejanya. Jika dia meninggalkan wanita itu begitu saja, seseorang pasti bisa melihat tubuhnya. “Kau membutuhkan baju.” Saat jarak mereka sudah semakin dekat, Bria melempar ke arah wanita itu. Sebelum berbalik ia memastikan wanita itu mendapatkan umpan yang dia berikan. “Pakai itu!” Ia berhenti di sana. Menunggu hingga beberapa saat ke depan sekaligus memberi waktu bagi wanita itu untuk memakai bajunya. “Kau pasti berpikir aku gila, tapi terima kasih untuk baju ini. Aku akan mengembalikannya secepatnya.” “Ya.” Dari suaranya Brandon bisa memastikan kalau wanita itu tidak berniat untuk bunuh diri. Sekarang dia bisa tenang meninggalkannya sendiri. Brandon beranjak dari sana, ia butuh segelas anggur untuk membuat tubuhnya hangat setelah dipaksa masuk ke air. “Hei, bisakah kau membantuku lagi?” Sunday menyelesaikan kancing terakhirnya. “Apa?” Tanya Brandon tanpa berbalik. “Sudahlah. Lupakan.” Ujar Sunday dengan suara getir. “Ikut aku!” ajak Brandon tanpa ragu. Sunday tersenyum. Hati kecilnya berkata kalau pria yang meminjaminya baju bukankah orang jahat. Sebelum melangkah, Sunday mencoba membawa gaunnya. Ia menarik benda itu dengan susah payah. Karena basah gaun itu terasa jauh lebih berat. “Sebaiknya kubuang saja benda sialan ini.” Guman Sunday pada diri sendiri. Lama berjalan mereka akhirnya sampai di sebuah villa di dekat pantai. Sunday mengamati tempat itu dengan pandangan takjub. Ia menyeletuk. “Apa kau bekerja di sini?” Dengan senyum kecil yang tidak bisa dilihat oleh Sunday, Brandon menjawab santai. “Anggap saja begitu.” “Meski hanya pelayan, kurasa tidak ada salahnya bekerja di tempat ini.” Gumamnya pada diri sendiri. Namun Brandon mendengar Sunday menyebutnya sebagai pelayan. Tawanya nyaris meledak tetapi sekuat tenaga dia menahannya. “Apa rencanamu?” “Entahlah.” Sunday berbalik demi bisa melihat langit malam itu. “Bisakah kau bicara pada atasanmu agar dia mengijinkanku menginap di sini malam ini saja?” Hening sejenak. Sunday bertanya-tanya apakah perkataannya menyinggung pria itu. “Aku tahu, sebagai pelayan kau mungkin tidak bisa berbicara langsung dengan atasanmu. Kalau begitu mungkin sebaiknya aku pulang sa-“ Brandong menghela napas. “Aku akan berbicara dengannya. Tinggallah di sini malam ini. Sebagai pelayan yang baik, tentu saja Tuanku akan mendengar permintaanku. Tenang saja.” Begitulah. Malam itu Brandon telah dianggap sebagai seorang pelayan oleh wanita muda yang tiba-tiba muncul dengan gaun pengantinnya. I'm still a fan even though I was salty Hate to see you with some other broad, know you happy Hate to see you happy if I'm not the one driving I'm so mature, I'm so mature I'm so mature, I got me a therapist to tell me there's other men I don't want none, I just want you If I can't have you, no one should I might I might kill my ex, not the best idea His new girlfriend's next, how'd I get here? I might kill my ex, I still love him though Rather be in jail than alone I get the sense that it's a lost cause I get the sense that you might really love her The text gon' be evidence, this text is evidence I tried to ration with you, no murders or crimes of passion, but damn You was out of reach You was at the farmer's market with your perfect peach Now I'm in the basement, planning home invasion Now you laying face-down, got me singing over a beat I'm so mature, I'm so mature I'm so mature, I got me a therapist to tell me there's other men I don't want none, I just want you If I can't have you, no one will (I might) I might kill my ex, not the best idea His new girlfriend's next, how'd I get here? I might kill my ex, I still love him though Rather be in jail than alone I did it all for love (love) I did it all on no drugs (drugs) I did all of this sober I did it all for us, oh I did it all for love (love) I did it all of this on no drugs (drugs) I did all of this sober Don't you know I did it all for us? (I'll kill your ass tonight) Uh, I just killed my ex (my ex) Not the best idea (idea) Killed his girlfriend next, how'd I get here? I just killed my ex (my ex) I still love him, though (I do) Rather be in Hell than alone KILL BILL-SZA.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
148.8K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
145.9K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
3.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
204.8K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
282.3K
bc

TERNODA

read
190.9K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
221.0K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook