Yuki menatap langit yang kelam tanpa bintang. Rasa lelah tengah merejam perasaannya. Lelah karena harus terus berlari. Lelah karena harus terus sembunyi. Lelah karena tidak bisa mengecap manisnya masa remaja yang sesungguhnya. Lelah hidup tanpa kasih sayang kedua orang tua. Yuki menatap ke bawah, entah ia berada di atas ketinggian berapa meter dari atas tanah, tempat manusia berpijak, tempat kendaraan berlalu lalang. Jalanan seakan tidak pernah sepi dari hiruk pikuk pengguna jalan. Sedang Yuki merasa sepi sendirian. Air mata mengalir membasahi pipinya. Ia merasa sedih, karena bagi Mommynya harta lebih berharga dari dirinya. Mommynya lebih mencintai dirinya sendiri, sementara ibu-ibu lain, rela berkorban apa saja demi anak-anak mereka. Bahkan rela menahan lapar agar buah hatinya tid