Ajeng dan Yuda duduk berhadapan di atas tikar di ruang tamu rumah mereka. "Kenapa kau mau menerima permintaan Tuan Yamata, Dek?" "Mas, selama ini aku tidak bisa membantumu apa-apa, aku tidak punya kemampuan untuk bekerja. Aku cuma punya cinta untuk Mas, cuma punya keihlasan hati yang bisa aku berikan Mas. Demi keluarga kita, demi masa depan keponakan-keponakan kita, lagi pula aku sudah seringkan meminta Mas untuk menikah lagi, agar Mas bisa punya keturunan?" "Dek ...." "Dengarkan aku, Mas, dalam hal ini mereka yang meminta kita untuk menolong mereka, buka kita yang meminta apa lagi mengemis pada mereka Mas. Kita harus yakin, kalau ini adalah jalan yang sudah dipersiapkan Allah untuk merubah kehidupan kita. Ini takdirku, takdir Mas, dan tentunya takdir Yuki juga. Aku ikhlas Mas, Insya A