Kamu sudah punya pacar Yuki?" Tanya Bismo. Ia menolehkan kepalanya untuk menatap Yuki yang duduk di sebelahnya. "Belum" Yuki menjawab singkat sambil menggelengkan kepalanya. "Setelah lulus, kamu ingin meneruskan ke mana?" "Belum tahu" "Apa cita-citamu?" "Cita-cita?" Yuki baru menyadari, kalau selama ini ia tidak pernah memikirkan apa cita-citanya. Ia terlalu sibuk berlari untuk bersembunyi dari Mommnya, bahkan ia tidak tahu apa yang sebenarnya ia inginkan dalam hidupnya. Apa tujuan dari langkahnyapun ia tidak tahu. "Aku ingin jadi sarjana pertanian. Aku ingin membangun desa ini, ingin berguna bagi tanah kelahiranku, itu cita-citaku, kau sendiri?" "Aku..." Suara ponsel Yuki mengagetkan mereka berdua. "Sebentar ya" ujar Yuki sambil mengambil ponsel dari dalam tas kecil yang dibawany
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari