Waktu terasa berputar lebih lambat hanya karena kebahagiaan Violita atas kehamilannya. Kedua mata Violita yang menatap hasil test pack miliknya, pada akhirnya menjadi basah. Ungkapan rasa syukur tak hentinya Violita panjatkan. Malahan, hampir di setiap helaan napas Violita, wanita itu habiskan untuk mengucap rasa syukur. “Terima kasih banyak ya Allah. Terima kasih banyak ya Rab! Akhirnya, apa yang hamba dan suami hamba tunggu, hadir juga. Rasanya, kebahagiaan ini benar-benar sempurna. Masya Allah, ... maaf juga jika sebelumnya, hamba sempat terlalu sibuk meminta. Maaf jika sebelumnya, hamba terlalu sibuk marah kepada Engkau!” batin Violita. Ponsel Violita yang ada di meja sebelah ranjang tidur, bergetar bertepatan dengan Violita yang memasuki area tempat tidur berada. Getar yang tak lai