Ibu Ulfa memperlakukan Violita dengan sangat baik. Wanita berambut tipis yang semuanya sudah berupa uban itu memperlakukan Violita layaknya anaknya sendiri. Di mata ibu Ulfa, Violita memang Zahra yang sengaja kembali Allah kirimkan kepadanya. Terhitung semenjak hadirnya Violita, ibu Ulfa yang harus menghabiskan waktunya di kursi roda jadi makin semangat. Kesehatan ibu Ulfa jadi membaik. Pelan tapi pasti, ibu Ulfa juga mulai belajar jalan. Berjemur dan perlahan melangkah saling bergandengan mengelilingi jalan kompleks, menjadi rutinitas pagi ibu Ulfah dan Violita. Seiring kehamilan Violita yang makin besar, ibu Ulfah juga makin sibuk membuat aneka olahan bergizi. Beberapa jamu, aneka rujak, manisan, dan juga makanan lokal, ibu Ulfa siapkan untuk Violita penuh cinta. Semua perhatian ibu Ul