Vanesa hanya mampu menitikkan air mata. Dalam benaknya cuna berkata, "Ya Allah, apa aku diculik bakal di perkōsa? Apa nantinya aku akan dkbunuh dan mayatku dibuang? Mamaku gimana kalau mencariku?" Tak berselang lama, mobil itu pun berhenti. Pria yang membawanya sontak turun dan menarik tubuhnya kembali. Dia saat ini dibopong untuk masuk ke dalam rumah yang terpampang di depannya. Rumah yang tak terlalu besar, namun di sekitarnya terlihat sepi. Lebih tepatnya, sedikit terpencil dari rumah-rumah yang ada di sekitanya. Vanesa ingin mencoba meronta, tetapi ia rasa saat ini tidak ada gunanya. Pikiran buruk Vanesa menghantui dirinya saat ini. Ceklek!! Saat pintu di buka, dadă Vanesa terasa sesak, kemungkinan-kemungkinan seseorang ini bisa lakukan semua hal pada dirinya sangat besar. Namun,