Mereka pun berangkat. Sebagai pria yang baik dan menghormati wanita, Pak Feri meminta Vanesa untuk duduk di depan, sedangkan beliau duduk berdampingan dengan putranya.
“Vanesa baru lulus tahun ini, ya?” tanya Pak Feri agar suasana tak hening saat perjalanan.
“Iya, Pak. Saya baru lulus tahun ini,” jawab Vanesa.
“Oh, berarti satu angkatan dengan anak saya, tetapi kalian beda universitas,” ujar Pak Feri.
“Oh iya, kah? Beruntungnya Pak Eza, sekali masuk kerja langsung jadi calon pimpinan.” Vanesa malah becanda hingga lupa ia berkata dengan siapa. “Eh, Ya Allah, Pak. Ma-maaf.”
“Enggak apa-apa, kok. Ternyata kamu asyik juga ya anaknya,” sahut Eza.
Saat di pertengahan jalan, Vanesa seperti mengenal jelas jalanan yang ia lalui. Dalam hatinya berkata. “Nggak ke perusahaan papakan ini? Kalau i
