Pasukan Pemberontak
Pagi hari di bawah kaki pegunungan, Valrey dan Sargon terbangun dari tidurnya melihat Lucy sudah tidak ada, mereka berdua bergegas mendaki gunung untuk mencarinya. Valrey dan Sargon menemukan Lucy sedang meditasi terpejam matanya duduk diatas batu besar terpapar sinar matahari dan udara pegunungan. Aura angin Sami keluar sangat kencang dan sangat tajam seperti pisau yang tidak terlihat. Valrey dan Sargon tidak berani menghampirinya dan hanya memanggil-manggil saja. Lucy yang sadar dengan kedatangan mereka berdua terbangun. Valrey penasaran apa yang sedang dilakukan Lucy, ia pun langsung bertanya.
"Lucy apa yang sedang kamu lakukan?" ucap Valrey bertanya.
"Aku sedang meditasi," ucap Lucy menjawab.
"Meditasi untuk apa?" ucap Valrey bertanya.
“Untuk memulihkan kekuatanku dan berkomunikasi dengan iblis,” ucap Lucy menjawab.
"Apa?! kamu bisa berkomunikasi dengan iblis?" ucap Valrey dengan nada yang tinggi.
"Valrey, apa kamu sudah bisa menguasai kekuatan iblis?' ucap Lucy bertanya
"Aku belum bisa menguasainya, apa kamu bisa membantuku untuk menguasainya dan berkomunikasi dengannya?" ucap Valrey.
"Ya aku bisa membantumu," ucap Lucy.
"Sekarang ajari aku, apa yang harus aku lakukan,” ucap Valrey.
"Duduk pejamkan matamu, buat tubuhmu santai, kosongkan pikiran, menyatu dengan alam, anggap tidak ada orang disekelilingmu," ucap Valrey.
Valrey mengikuti instruksi yang diberikan Lucy, tiba-tiba tubuh Valrey mengeluarkan api yang sangat membara suhu di sekeliling menjadi panas, pepohonan terbakar, tempat tersebut seketika rata menjadi tanah. Keadaan tidak memungkinkan untuk Sargon dan Lucy berada terus disitu, mereka berdua dengan cepat menjauh dari Valrey. Ruangan yang hampa gelap tidak ada orang satupun, tiba-tiba ada suara yang berbicara kepada Valrey.
"Hey anak muda, akhirnya kita bertemu lagi," ucap Iblis
"Apa kamu sosok hitam yang memberiku kekuatan?" ucap Valrey
"Ya itu aku, ada apa kamu menemuiku lag?i" ucap Iblis
"Siapa kamu sebenarnya?" ucap Valrey.
"Aku iblis yang memberimu kekuatan, aku sudah lama berada di tubuhmu anak muda," ucap Iblis
"Siapa namamu?" ucap Valrey.
"Aku tidak tahu siapa namaku," ucap Iblis
"Kenapa kamu tidak tahu?" ucap Valrey.
"Aku lupa dengan namaku sendiri," ucap Iblis
"Hahaha apa kau iblis bodoh, dengan nama sendiri saja lupa," ucap Valrey sambil tertawa
‘Apa kau bilang! aku bodoh! apa kau mau mati!" ucap Iblis dengan nada tinggi
"Maaf-maaf aku hanya bercanda,” ucap Valrey sambil tersenyum
"Itu tidak lucu anak muda, siapa namamu?" ucap Iblis
"Namaku Valrey. Bagaimana cara menguasai kekuatanmu?" ucap Valrey.
"Hahaha kau akhirnya tertarik dengan kekuatanku, aku akan memberikan kekuatanku, kau hanya perlu tenang dan menerima kekuatanku maka kau akan bisa menguasai kekuatan ku." ucap Iblis
"Apa kau bercanda, apa hanya itu saja, mudah sekali," ucap Valrey.
"Hahaha kau sangat menarik anak muda, aku sudah menyatu dengan tubuhmu, tapi kau selama ini tidak menyadarinya dan tidak bisa menguasai kekuatanku, ternyata kau yang bodoh hahaha …" ucap Iblis
"Emmhhh," Valrey berfikir sambil memiringkan kepala.
"Ya kita berdua bodoh haha …” ucap Valrey sambil tertawa
"Hahahahaha …" Iblis tertawa
"Lalu syarat apa yang kau berikan kepadaku?" ucap Valrey
"Aku akan mengambil umurmu, itu adalah syarat dariku,” ucap Iblis
"Hanya itu saja syarat yang kau berikan, baiklah aku terima syarat itu," ucap Valrey
"Ahhhhhh! kau cepat sekali menerimanya, apa kau tidak sayang dengan nyawamu, apa kau ingin mati dengan cepat?” ucap Iblis terkaget
"Aku tidak mau banyak berpikir, itu membebani otakku, jika memiliki kekuatanmu bisa membantu umat manusia dan mengalahkan bangsa iblis itu sudah cukup,” ucap Valrey.
"Kau seperti ayahmu sangat bodoh tidak memikirkan diri sendiri dan memiliki kemanusian yang tinggi,” suara dalam hati Iblis
"Hey Iblis kenapa kau diam. Baiklah terimakasih kau sudah memberikan aku kekuatan," ucap Valrey.
Api Valrey tiba-tiba berubah menjadi api hitam, keadaan sekitar mulai memburuk, jika dibiarkan gunung akan hancur terbakar dan rata menjadi tanah. Sargon dan Lucy berusaha menyadarkan Valrey menyerang dengan air dan angin tidak ada yang bisa menembus api hitamnya. Valrey tersadar dengan sendirinya keadaan sekitar langsung menjadi normal kembali.
"Apa yang terjadi, kenapa di sekitarku menjadi abu dan rata menjadi tanah?" ucap Valrey.
"Ini ulahmu, kamu yang membuat ini semua terbakar," ucap Sargon.
"Ahhh! aku yang membuat semua ini terbakar?" ucap Valrey kaget.
"Iya kamu, kalau kamu tidak sadar seluruh gunung akan hancur terbakar," ucap Sargon yang kesal.
"Maaf-maaf aku tidak sadar,” ucap Varley sambil menggaruk kepala dan tersenyum.
"Apa kamu sudah bisa mengendalikan kekuatan iblis?” ucap Lucy.
"Ya itu sangat mudah. Jadi kenapa kamu bilang sangat sulit," ucap Valrey.
"Aku juga tidak tahu, itu yang aku alami," ucap Sargon sambil menggaruk kepala.
"Lucy apa kamu sulit menguasai kekuatan iblis ini?" ucap Valrey.
"Tidak terlalu sulit, satu bulan aku bisa menguasainya,” ucap Lucy.
“Hmm berarti aku yang paling cepat menguasainya," ucap Valrey
"Hanya kamu saja Jaka yang lama menguasainya, apa kamu bodoh," ucap Valrey sambil menatap dan mendekati muka Sargon.
“Kenapa mukamu sangat dekat sekali, aku tidak bodoh," ucap Sargon menyerang Valrey mengeluarkan arus air.
"Maaf aku hanya bercanda hahaha …" ucap Valrey lari sambil tertawa.
Para pemberontak gotong royong membuat rumah untuk ditinggali, mendirikan tembok pertahanan, membuat benteng pertahanan, dan membuat poS-pos jaga. Pasukan narapidana berkekuatan iblis mulai melatih para warga di distrik pengungsian Benteng Pemberontak dengan sangat keras, mereka semua berlatih fisik, beladiri, dan menggunakan senjata. Keadaan markas pusat saat ini sangat sibuk, Yelvan berspekulasi kenapa para narapidana tidak gagal menguasai kekuatan iblis, mereka semua mantan pembunuh berantai tubuh mereka sangat terampil juga sangat kuat dan hati mereka seperti iblis. Yelvan memerintahkan kepada tentara yang terampil dalam beladiri, dan kuat fisiknya untuk uji laboratorium. Keadaan Zarek dan Kapten Yogi sangat memprihatinkan mereka di dalam tabung yang berisi air dan dipasangkan oksigen.
Tabung yang berisi Zarek dan kapten Yogi tiba-tiba bergerak mereka berdua seakan-akan menolak kekuatan iblis dan membuat tabung yang berisi air itu pecah. Dokter yang berada di sana sangat kaget dan takut ini pertama kali terjadi. Tubuh Zarek dan Kapten Yogi keluar dari tabung, tubuh mereka berdua tiba-tiba berubah menjadi setengah iblis. Dipikiran mereka hanya satu untuk membalas dendam kepada Yelvan, mereka berdua dengan cepat berlari menghiraukan dokter yang berada diruangan itu. Dokter yang mengetahui zarek dan Kapten Yogi kabur mereka langsung menekan tombol darurat peringatan telah terjadi serangan terhadap laboratorium. Suara alarm terdengar sangat kencang para tentara yang berjaga segera menghentikan Zarek dan Kapten Yogi.
Jendral Zarek dan Kapten Yogi dengan cepat melumpuhkan para tentara dan mengambil pakaian yang dikenakan tentara. Mereka berdua segera menuju ruangan Yelvan untuk membalas dendam dengan apa yang dilakukannya. Para tentara semakin banyak untuk menghentikan mereka berdua, di lorong jalan yang panjang para tentara menembaki mereka, Zarek dan Kapten Yogi dengan kecepatan kilat menghindari tembakan tersebut. Mereka berdua sampai di ruangan Yelvan dan langsung menghancurkan pintu ruangan tersebut. Yelvan sedang tidak ada di ruangan, mereka berdua sangat kesal dan tiba-tiba suara telepon berbunyi.
"Kring kring kring kring" suara telepon berbunyi.
"Ceklek" Zarek mengangkat telepon.
"Hallo hallo apa ada orang?" suara Yelvan.
"Kau ada dimana b******k?" ucap Zarek.
"Sssttt santai jangan emosi, aku tahu pasti kalian akan menemuiku, aku tunggu kalian di lapangan tembak hahaha …” ucap Yelvan sambil tertawa.
Zarek dan Kapten Yogi segera menuju kelapangan tembak. Sampai di lapangan tembak suasana sangat sepi dan gelap, tiba-tiba cahaya lampu menyala dengan sangat terang dan terlihat banyak tentara, dan alutsista para tentara. Dengan cepat para tentara menembak secara bersamaan, Zarek dan Kapten Yogi dengan cepat menghindar. Mereka berdua terdesak dan tidak mungkin bisa mengalahkan para tentara yang sangat banyak dengan alutsistanya. Mereka berdua melihat sekeliling mencari Yelvan tetapi tidak ditemukan, mereka dijebak oleh Yelvan. Apa yang harus dilakukan oleh mereka berdua melawan atau mati. Yelvan yang melihat mereka berdua dari cctv tertawa bahagia.
"Mereka berdua sangat bodoh dengan mudahnya masuk perangkapku hahaha …" ucap Yelvan sambil tertawa.