Matthew sangatlah ramah, dia mengajak kami minum bir. Kalau aku sih tidak apa-apa, tapi aku takut Virginia tidak bisa minum alkohol, tak kusangka dia tidak menolak ajakannya. Mereka berdua minum dengan sengit. Walaupun itu hanyalah bir, tapi ketika melihat mereka berdua sangat menikmatinya, itu membuatku merasa malu.
Virginia yang sudah selesai memasak jamur enoki, lalu dia meletakkannya ke piring Matthew, entah kenapa keramahan itu membuatku menjadi cemburu. Tak lama kemudian, jamur enoki itu sudah habis dimakan Matthew.
Ketika baru makan setengah, Virginia yang sudah mulai terlihat mabuk, mulai berdiri lalu memukul meja dengan kencang, dan berteriak, “Kalau minum bir pakai gelas nggak asyik, kalau berani, yuk minum langsung dari botolnya aja!”
Matthew juga berdiri. ”Baiklah, ayo minum
