Bernice bengong sambil bergumam, “Ayah tidak ada di rumah, belakangan ini, apa yang dia lakukan? Dia semakin lama semakin aneh.” Selesai bicara, dia menarik laci, dan mengambil buku hariannya, bentuknya mirip seperti yang aku lihat tadi.
Bernice membuka buku harian itu dengan lembut, lalu mulai menulis.
Aku langsung mengarahkan kepalaku ke sana, aku ingin lihat apa yang dia tulis, pada saat ini, tiba-tiba, di luar ada suara ketukan pintu yang kencang.
“Siapa sih?” Bernice berdiri dan berjalan keluar.
Aku melihat sekilas buku harian itu, hanya ada tanggal, dia belum menulis apapun, jadi aku langsung mengikuti Bernice berjalan ke depan.
“Tok tok tok ….” Suara ketukan pintu semakin kencang, suaranya mirip seperti suara gledek.
“Siapa sih? Nggak tahu sopan santun ya?” Bernice mengomel, d
