Bab 51 Teka Teki Sulit

1250 Kata

Pikiranku kacau, kaki dan tanganku juga tidak bertenaga, namun aku masih berusaha keras untuk merayap maju. Pengalaman hidup dan mati di dalam ‘Permainan Malaikat Maut’ mengajariku bahwa menyerah berarti mati, hanya dengan bertahanlah aku baru dapat lolos dari maut! Aku terus merayap selama beberapa menit, dan ketika aku hampir kehabisan napas dan pingsan, tiba-tiba angin segar bertiup dari arah depan. Udara yang segar itu bagaikan pembangkit semangatku, aku seperti orang yang akan tenggelam namun berhasil muncul di permukaan air. Menghirup udara segar sepuas-puasnya, lalu membuang udara kotor yang terkumpul di paru-paruku. “Dengan adanya udara segar, berarti di depan terdapat pintu keluar!” Pikiranku mulai tenang, kegembiraan karena berhasil lolos dari ancaman maut mendorongku untuk me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN