Amora masih terlelap pagi itu. Semalam hujan turun dan tidur saat suasana hujan ternyata membuat siapapun betah berlama-lama di bawah selimut, tidak terkecuali dengan Amora, meskipun tempat tidurnya saat ini jauh dari kata layak. Semalam Amora kesulitan untuk mendapatkan tidurnya, karena membayangkan jasad manusia yang tergantung di parasut dalam hutan , tapi Daniel benar-benar memeluk Amora sepanjang malah hanya untuk meyakinkan jika Amora akan baik-baik saja bersamanya. Mata Amora masih terpejam sempurna saat tiba-tiba indera penciumannya justru menerima aroma sedap yang entah berasal dari mana. Itu bukan aroma ubi bakar seperti yang selama ini Amora makan tapi aroma ini lebih lembut dan kuat. Entah untuk apa tiba-tiba rasa lapar ikut melilit perut Amora pagi itu. Amora membuka matany