5

1555 Kata
Setelah berunding cukup lama akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk memilih Aleta dan Axel untuk bergabung dengan mereka di Seven Sky. Setelah sudah memutuskan mengenai hal itu, kini mereka tampak keluar. "Sekalian aja sekarang kita bilang ke mereka lah. Ini acara belum selesai, masih sampe malem juga. Lagi pula free juga kan Lo berdua." ujar Alka kepada kedua kakak beradik itu. Dhito masih memikirkan hal ini sekarang. "Ayok deh Bang gua juga butuh hiburan nih. Kalo Bang Dhito ga mau kita berdua aja deh Bang. Ayok, eh btw gua boleh ikut kan ya?" tanya Sava karena Sava ini bukan merupakan siswa Georgeus International Highschool sekarang. "Ya elah kalo pun ga boleh juga siapa sih yang berani ngusir Lo dari sini? Ga akan ada yang berani. Dah yuk, Lo mau ikut ga Dhit?" tanya Alka tersebut. "Ya udah lah." ujar Dhito akhirnya. Mereka bertiga pun pergi ke ruangan untuk mencetak kartu menuju ke Seven Sky. Sekarang pun mereka sedang ada disana untuk mencetak kartu Axel dan juga Aleta. Mereka tak perlu meminta Axel dan Aleta kesini terlebih dahulu untuk meminta data diri atau sidik cari mereka karena White sudah memiliki semua data itu sekarang. Kini tampak kartu yang hampir mirip dengan kartu pelajar GIH itu pun sudah dicetak. Nantinya Axel dan Aleta tidak lagi membutuhkan kartu pelajar mereka karena kartu itu bisa diganti dengan kartu Seven Sky ini. Mereka sudah mendapatkan dua kartu itu dan sekarang ini Sava memasukkannya ke saku kemeja milik Dhito. Setelah sudah akhirnya mereka pun naik juga. Saat ini mereka sudah ada di Lobby Georgeus International Highschool. Mereka bertiga langsung menuju ke auditorium sekarang ini, mereka masuk saja tanpa melapor terlebih dahulu kepada panitia atau kakak kelas mereka. Mereka bertiga sudah ada di dalam auditorium sekarang. Suasana auditorium semakin ramai karena sekarang ini banyak band yang kini sedang bernyanyi. "Dimana mereka?" tanya Dhito kepada Alka. Alka pun kini datang sembari membawa minuman ditangannya, ia menjawab pertanyaan Dhito. "Seriously Dhito? Calm bro, have fun dulu lah bentar sambil kita nyari mereka berdua. Nikmatin dulu, seru-seruan dulu lah. Makin banyak yang natap ke arah Lo tuh sekarang. Mereka pasti mau Lo lebih lama ada disini, jadi sabar dulu aja lah." ujar Alka kepada Dhito dan sekarang Dhito tampak pergi saja untuk mengambil minum. Mendengarkan Alka membuat dirinya kini haus. Sementara itu Sava pun juga tak kalah menjadi pusat perhatian disana karena mereka tahu bahwa Sava masih SMP dan Sava belum masuk ke SMA tapi ia sudah ikut berada disini. Tentu ia bisa melakukan apa saja karena siapa juga yang berani dengan Sava? Mereka tidak akan berani melakukan itu ke Sava. Tidak akan ada yang berani mengusir Sava dari sana karena jika mereka menganggu Sava, sama saja mereka menganggu Dhito dan Alka. Tentu tidak ada yang mau memiliki masalah dengan Alka, apalagi dengan Dhito. Mereka sangat menghindari hal itu jika masih ingin memiliki masa depan yang cerah. Mereka pun masih melihat ke arah Sava tersebut. "Eh kayaknya gua ngeliat deh. Gua ngeliat ada Aleta. Bentar ya bang, gua mau kesana dulu." ujar Sava kepada Dhito dan Alka, mereka berdua tampak mengangguk sekarang. Mereka pun saat ini minum dan makan disana. Sava masih saja berjalan karena tadi ia lihat ada Aleta di kumpulan siswa yang ada di dekat panggung. Kini ia pun tampak masih berjalan tapi saat hampir sampai di dekat panggung itu ia baru merasa ternyata depan panggung ini benar-benar sangat sesak, bahkan ia sekarang juga tampak terdorong oleh orang-orang hingga pada akhirnya saat ia mencapai tempat dimana tadi ia melihat ada Aleta, ia kehilangan Aleta karena Aleta udah pergi. "Yahh udah pergi deh, ah gara-gara pada banyak yang dorong-dorong tadi sih gua kan jadi susah mau sampe kesini. Eh..eh.." ujar Sava diakhir perkataannya karena sekarang ini Sava tampak hampir saja terjatuh karena dirinya disenggol oleh siswa yang ada di dekatnya. Ya, ia hampir saja terjatuh karena faktanya ia tidak jadi terjatuh. Ada seseorang yang menolong dirinya. Orang itu adalah Axel, tidak mendapatkan Aleta ia sekarang mendapatkan Axel. Kebetulan sekali ia mendapatkan Axel sekarang ini. Ia pun sekarang tampak berdiri dan kini ia mulai mengajak bicara Axel tersebut. "Makasih ya Kak Axel, ah ya. Bisa bicara sebentar? Kebetulan ada yang mau gua omongin ke Lo kak." ujar Sava kepada Axel dan Axel mengangguk. "Sure, Lo mau ngomong apa?" tanya Axel kepada Sava dan kini mereka berdua sudah berjalan berdua, itu pun juga membuat banyak orang terfokus pada mereka berdua. Banyak orang hanya fokus kepada Axel dan Sava tersebut. Mereka bertanya-tanya kenapa bisa Axel bersama dengan Sava. "Sambil jalan aja ya gua bilangnya kak." ujar Sava dan Axel mengangguk. "Okay jadi gua disini cuman mau bilang aja sama Lo, kalo mulai sekarang Lo salah satu anggota Seven Sky kak." ujar Sava kepada Axel yang mana sekarang ini mampu membuat Axel lumayan kaget dengan ini semua. Apa ia tidak salah dengar? Apakah ini betulan? Karena ia pikir masih banyak yang lebih pantas daripada dirinya untuk ini. Lagi pula ia tadi mengajak Alka untuk pergi ke pembukaan salah satu restorannya karena memang ia ingin mengajak mereka. Ia tidak pernah berpikiran bahwa ia bisa menjadi salah satu dari mereka yaitu anggota Seven Sky. Ia pun masih diam. "Lo serius Sava? Lo ga lagi bohong kan?" tanya Axel tampak masih tidak bisa percaya dengan apa yang baru saja ia dengar dari mulut Sava tersebut. "Ya serius dong kak. Gua udah print card buat Lo. Itu bisa gantiin GIH student card punya Lo jadi Lo ga perlu lagi pakek GIH student card. Cukup pakek yang Seven Sky aja. Ayo Kak, kartunya di bawa sama Bang Dhito sama Bang Alka. Tapi kita harus cari satu orang lagi." ujar Sava kepada Axel itu. "Satu orang lagi? Siapa Sav?" tanya Axel kepada Sava dengan penasaran. Belum Sava menjawab tapi tiba-tiba ia menemukan orang itu tepat dihadapannya. Orang itu kini sedang terkejut ketika melihat ke arah Sava, ia ingin melanjutkan jalannya ke kanan tapi Sava mengikutinya seakan-akan Sava memang ingin mencegat cewek dihadapannya ini. Ia adalah Aleta. "Udah ketemu kak." ujar Sava kepada Axel, Axel pun cukup terkejut saat ini tapi ia hanya mengangguk saja. Kini Sava tampak tersenyum ke arah Aleta membuat Aleta yang tau siapa Sava pun hanya ikut tersenyum dengan bingung. Ia bingung karena Sava seperti sedang mencegat dirinya saat ini. Ia hanya takut jika dirinya mungkin tanpa sengaja terlibat dengan beberapa hal yang membuat Sava merasa membencinya. Ia benar-benar takut sampai tidak tahu harus mengatakan hal apa sekarang ini. "Ada apa ya Sava? Ada perlu sama gua?" tanya Aleta kepada Sava itu. "Ada kak, bisa ikut sama gua ga? Penting nih." ujar Sava tersebut, Aleta tampak mengangguk dan saat di jalan ia diberi tahu oleh Sava bahwa dirinya merupakan salah satu siswa yang terpilih menjadi anggota Seven Sky. Aleta tampak sedikit tak percaya tapi tentu saja ia sangat senang dengan hal ini. Jika masuk ke Seven Sky, itu artinya dia akan memiliki banyak chanel perusahaan, apalagi perusahaan milik Dhito dan yang lainnya. Ia sangat senang, kemudian ia juga melihat bahwa sedari tadi Sava bersama dengan Axel, kini ia pun sadar bahwa Axel juga merupakan anggota baru Seven Sky. Kini mereka bertiga tampak berjalan menuju ke arah Dhito dan juga Alka, mereka pun membuat semua orang kini penasaran dengan apanyang akan dilakukan oleh mereka. Sungguh sekarang ini rasanya mereka begitu penasaran. Lalu mereka juga menduga-duga apakah orang yang bersama dengan Sava itu merupakan siswa terpilih yang akan menjadi anggota Seven Sky atau bukan karena yang ada dipikiran mereka hanya tentang itu saja. Mereka yang berharap menjadi salah satu anggota Seven Sky itu pun menjadi pupus harapan mereka karena kini Dhito, Alka dan Sava sudah memiliki dua anggota baru di Seven Sky. Ya mungkin mereka bisa mengharapkan di semester selanjutnya atau di tahun selanjutnya nanti mereka bisa bergabung dengan Seven Sky. "Cepet juga Lo nemuinnya." ujar Alka kepada Sava tersebut sekarang ini. "Ya iya dong Bang, ngapain juga lama-lama kan." jawab Sava tersebut. "Lo berdua pasti udah denger kan dari adik gua? Congrats, Lo berdua sekarang resmi jadi anggota Seven Sky. Ini kartu Lo berdua, besok tolong datang ke Seven Sky pagi. Gua mau ngadai rapat sebentar." ujar Dhito itu. "Oh okay Dhito." ujar Aleta dan Axel yang saat ini masih tak percaya karena mereka memiliki kartu Seven Sky sekarang, kini mereka pun tampak tersenyum dan kembali mengobrol dengan mereka bertiga di tempat itulah. Semakin banyak yang kini berspekulasi ini itu tentang hal ini, mereka pun sekarang tampak memikirkan tentang anggota Seven Sky karena pasti untuk tahun ini anggota Seven Sky akan bertambah dan mereka sudah memikirkan bahwa itu pasti adalah Aleta dan Axel yang kini sudah bergabung dengan Alka, Sava dan juga Dhito. Mereka tampak seperti mengobrolkan hal yang penting. "Ini acara sampai jam berapa?" tanya Dhito karena memang ia tidak tahu. "Tengah malem bos, soalnya ini kan hari terakhirnya, setelah pusing-pusing sama semua tugas ya kita have fun lah. Lagi pula besok juga hari libur. Jadi ya pada santai aja." ujar Alka kepada Dhito, kini tampak Dhito berkeliling mencari makanan. Tak jarang saat ia sedang berjalan banyak yang menyapa dirinya. Padahal ini bukan acara formal dan bukan acara perusahaan tapi banyak yang menyapa dirinya dengan bahasa yang formal pada malam ini. "Ah iya kalo Lo berdua mau have fun bareng temen-temen kalian boleh kok sekarang bebas. Yang penting jangan lupa besok pagi ke Seven Sky ya. Ingat jangan bawa siapa-siapa selain diri sendiri. Okay?" ujar Alka yang kini tampak mengingatkan mereka semua tentang pertemuan besok pagi itu Mereka berdua tampak mengangguk, tentu mereka akan melaksanakan ketentuan-ketentuan itu karena mereka tidak ingin keluar dari Seven Sky, mereka ingin menggunakan keanggotaan Seven Sky ini dengan sangat baik.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN