Sava masih mengelilingi Hotel tersebut sampai pada akhirnya ia bertemu dengan Alvin, sepupunya. Kini Alvin tampak mendekati Sava tersebut. Mereka saling menyapa saat ini dan kini mereka pun juga sudah mengobrol bersama.
"Lo ga masuk sekarang?" tanya Alvin kepada Sava tersebut saat ini.
"Basa basi banget sih Vin. Ya kalo gua ada disini berarti gua ga masuk dong. Kalo gua masuk terus sekarang yang disini siapa?" tanya Sava tersebut.
"Ya elah adik gua sewot banget sih. Iya iya sorry deh. Jangan galak-galak kenapa sih Sava." ujar Alvin kepada Sava tersebut. Sementara Sava yang sangat malas menjawab perkataan dari Alvin itu pun langsung pergi dari sana.
Sombong banget sih adik sepupu gua satu itu, persis banget sama kakaknya. Lihat aja gua bakalan buat Lo berdua hancur saat waktunya tiba nanti. Tinggal tunggu gua mainin game gua aja. Batin Alvin sembari senyum.
Sekarang ini Ballroom Utama Hotel Admaja semakin di penuhi oleh banyak orang yang pastinya merupakan kolega dari perusahaan yang dimiliki oleh Keluarga Admaja dan juga beberapa pers yang memang diundang disini.
Meskipun ini terbilang mendadak tapi masih banyak sekali kolega Keluarga Admaja yang datang. Kenapa bisa begitu? Karena jelas mereka semua tidak ingin jika bisnis mereka dengan Keluarga Admaja akan bermasalah. Berbisnis dengan Keluarga Admaja merupakan sebuah privilage yang sangat disyukuri oleh mereka kerena siapa pun yang berbisnis dengan Keluarga Admaja, jika ia jujur dalam bisnisnya maka akan mendapatkan banyak keuntungan. Maka dari itu mereka tidak ingin keuntungan itu hilang.
Sebisa mungkin mereka menghadiri tiap acara yang diselenggarakan oleh Keluarga Admaja. Lagi pula mereka juga bisa menambah relasi bisnis disana. Sama sekali tidak ada ruginya jika mereka datang ke acara tersebut.
"Sav, tadi ngapain Alvin deketin Lo? Dia ga ngomong macam-macam kan sama Lo?" tanya Dhito yang kini tampak mendekat ke arah dimana Sava ada.
"It's okay bang, ga papa kok. Biasa Alvin kan emang suka basa basi kayak gitu. I can handle it. Btw ini kita mulai sesuai acara kan?" tanya Sava.
"Alvin bener-bener ga berubah. Iya sesuai sama jadwal tenang aja. Btw habis acara ini kita langsung ke GIH aja ya?" tanya Dhito kepada adiknya itu.
"Iya, dia ga berubah bang. Okay deh, go to Seven Sky." ujar Sava tersebut.
Sekarang ini mereka tampak menghampiri kolega-kolega mereka yang sudah berdatangan. Acara akan dimulai sekitar tiga puluh menit lagi. Jadi mereka semua masih menyapa kolega dan juga keluarga mereka yang datang.
Sementara itu saat ini perpisahan Masa Orientasi Sekolah di Georgeus International Highschool. Barulah hari ini mereka terlihat seperti anak SMA pada umumnya yang mana saat ini mereka semua sedang mengadakan pentas seni sekaligus konser. Tak main-main yang mereka undang adalah beberapa Penyanyi ternama di Indonesia yang sedang naik daun. Terdapat juga band-band terkenal dan band-band indie yang memeriahkan konser GIH.
Alka saat ini terpaksa harus datang sendiri disana karena memang Dhito yang tidak bisa ikut. Sebenarnya bisa saja hari ini ia juga tidak berangkat dan pergi ke peluncuran produk terbaru dari Hinfor Property tapi ia tidak bisa karena ia harus ada disini untuk melihat kandidat yang akan ia seleksi langsung. Nanti sore setelah ia mendapatkan beberapa kandidat yang cocok ia akan mengatakan kepada Sava dan juga tentunya pada Dhito, baru mereka nanti bisa membicarakan dengan white saat mereka bertemu di Seven Sky.
"Lo sendiri? Ga sama Dhito?" tanya salah satu orang yang membuat Alka kini menatap ke arahnya. Ternyata dia adalah Axel, Axelio Vescalo Puwibawa yang mana merupakan salah satu anak konglomerat di Indonesia. Keluarganya memiliki beberapa bisnis yang salah satunya adalah bisnis batu bara. Axel pun juga masuk ke dalam kandidat sebagai anggota Seven Sky.
Hal itu terjadi karena memang Axel yang memang satu sekolah di SMP yang sama dengan Alka san juga Dhito. Itu alasan kenapa Axel bisa berbicara seperti ini pada Alka. Lagipula nama Axel terlampau bersih hingga ia bisa dengan tenang berbicara dengan Dhito maupun Alka tanpa memikirkan bahwa ia bisa mencoreng nama mereka. Karena Axel yang bersih namanya itu lah yang menjadi alasan kenapa Axel bisa masuk ke dalam kandidat anggota.
"Iya Dhito ada acara peluncuran produk hari ini." jawab Alka tersebut.
"Ohh pantes." ujar Axel sembari mengangguk dengan paham saat ini.
"Btw kalo Lo sama Dhito ga sibuk, besok datang ya ke launching Caffe and Resto gua di Daerah Dago ya." ujar Axel kepada Alka, mengundangnya.
"Wah boleh tuh, kirim aja alamatnya ke nomor pribadi gua ya. Ntar kalo ada waktu deh ya gua sama Dhito. Tapi gua usahain. Udah buka dimana aja Caffe and Resto Lo?" tanya Alka yang kini tampak ingin menguji Axel tanpa diketahui oleh Axel. Padahal Axel datang tidak untuk memamerkan dirinya agar bisa menjadi anggota Seven Sky. Ia hanya ingin Dhito dan Alka datang di launching Caffe and Restonya yang ada di Dago agar para koleganya tahu bahwa teman yang ia punyai merupakan teman yang berguna semuanya.
"Sampai sekarang sih udah ada sekitar 50 cabang yang tersebar di berbagai kota. Yang terbanyak sih ada di Bandung, Jakarta, sama Bali. Tapi rencananya gua juga mau memperluas bisnis gua yang ini sambil nyoba buka bisnis yang lainnya juga." ujar Axel dan jawaban Axel itu tampak memuaskan.
Sepertinua kandidat terkuat menurut Alka sendiri saat ini ada dua yaitu Axel dan juga Aleta. Hanya itu saja untuk saat ini, entah bagaimana nanti apakah akan bertambah atau tidak ia sendiri pun juga sebenarnya masih bingung. Dhito memintanya untuk mencari kandidat dan mengerucutkan menjadi lima kandidat saja baru nanti mereka akan bahas di Seven Sky juga.
Kini ia baru mendapatkan dua kandidat, ia pun masih akan mencari lagi. Ia juga melihat beberapa kandidat lainnya yang mana ada banyak disini. Namun tak lupa juga ia melihat konser ini, ia tidak menyia-nyiakan hal ini juga.
Namun sembari melihat konser ini tentunya dirinya juga harus mencari-cari siapa saja yang sekiranya cocok menjadi kandidat untuk masuk ke anggota inti dari Seven Sky. Ia masih mencari-cari yang lainnya dulu saat ini. Entah siapa yang akan ia dapatkan nanti. Ia juga tidak tahu.
"Hai Alka, tumben sendirian?" tanya seseorang yang datang, orang itu Alka tahu bernama Cantika Hendrawan, ia merupakan salah satu koleganya juga maka dari itu mereka saling mengenal dan bisa mengobrol seperti ini.
"Oh Hai Cantika. Iya, Dhito lagi ada launching produk. Eh iya produk skincare Lo yang waktu itu gimana?" tanya Alka kepada Cantika tersebut.
"Produk skincare gua berhasil Ka, itu semua juga berkat perusahaan Lo juga. Thanks ya udah bantu, seneng banget gua punya relasi kayak Lo. Maybe next time kita buat lagi produk yang lainnya kali ya." ujar Cantika tersebut.
"Of course, kita obrolin aja ya kapan-kapan." ujar Alka dan kini Cantika tampak mengangguk. Sekarang ini Alka semakin banyak di dekati oleh orang. Namun diantara orang-orang yang mendekati dirinya itu ia malah melihat ke arah dua orang yang ada di dekat panggung sembari menikmati minum mereka. Mereka berdua adalah Bachtiar Sandasuseno dan juga Gladys Rahatama. Mereka berdua merupakan sepasang kekasih yang sangat pintar dan juga populer dengan bisnis mereka yang ada dimana-mana. Kebanyakan bisnis mereka merupakan bisnis yang diperuntukkan bagi remaja pacaran seperti baju couple dan yang lainnya. Alka tampak tertarik dengan mereka.
Okay sepertinya dia sudah mendapatkan list siapa-siapa saja lima kandidat yang ia pilih. Lima kandidat itu adalah Axelio Vescalo Puwibawa, Aleta Syaima Wijaya, Cantika Hendrawan, Bachtiar Sandasuseno dan Gladys Rahatama. Untuk siapa saja yang akan dipilih nanti akan didiskusikan lagi bersama dengan Dhito dan juga Sava tentunya. Tadi mereka bilang akan datang kesini setelah acara launching selesai. Jadi kemungkinan siang hari mereka sudah bisa datang. Padahal Alka ingin berada disini sampai acara selesai, tapi ya sudahlah mungkin dia bisa menyusul saat selesai di Seven Sky.
Lagi pula acara disini juga nanti akan sampai malam, jadinya ia bebas. Sementara itu saat ini Alka masih ada disana, Dhito dan Sava sudah memulai acara mereka karena memang sudah waktunya untuk dimulai acara tersebut.
Sekarang ini mereka semua tampak bertepuk tangan saat Dhito masuk. Dhito saat ini akan memperkenalkan apa saja yang baru dari Hinfor Property.
"Kami dari Hinfor Property mempersembahkan beberapa pilihan property berupa Apartemen dan juga Rumah dengan berbagai desain yang menarik. Pemilik property bisa memilih desain yang ingin digunakan oleh pembeli." ujar Dhito yang kini tampak membuat tamu bertepuk tangan atas perkataan itu.
"Selanjutnya, yang tak kalah baru dari Hinfor Property adalah, kami mengeluarkan beberapa mebel dengan desain terbaru kami. Hadirin dipersilakan melihat lewat layar di depan anda semua dimana ini merupakan mebel yang akan kami produksi. Untuk saat ini kami memproduksi masing-masing 100 pcs yang akan di sumbangkan kepada beberapa Panti Asuhan di daerah Bandung." ujar Dhito lagi dan banyak sekali yang bertepuk tangan.
Ini memang bukan kali pertamanya mereka tahu bahwa Dhito mengirim apa yang dihasilkan oleh perusahaannya itu untuk amal seperti saat ini. Karena Keluarga Admaja sendiri terkenal sering berbagi dan juga mengadakan kegiatan amal. Mereka semua tampak benar-benar terpukau akan apapun yang dilakukan oleh Keluarga Admaja mengenai kebaikan itu.
Sekarang launching itu sudah selesai, kini tinggal mereka yang saat ini sedang menikmati hidangan yamg disajikan oleh Keluarga Admaja. Dhito juga saat ini sedang banyak mendapatkan ucapan selamat dari para koleganya itu. Mereka semua juga mengomentari dengan baik tentang kegiatan amal yang dilakukan oleh Dhito saat ini. Mereka mengapresiasi apa yang dilakukan Dhito.
Sekitar satu jam kemudian akhirnya semuanya selesai, acara tersebut benar-benar selesai dan kini sesuai dengan rencana bahwa Sava dan Dhito akan langsung pergi ke Seven Sky saat ini. Mereka masih menggunakan pakaian mereka tadi, Sava menggunakan dress selututnya yang mana membuatnya terlihat imut. Sementara itu Dhito yang tadi mengenakan jasnya itu sekarang tampak melepas jasnya. Ia kini tinggal menggunakan kemejanya yang berwana hitam saja saat ini. Kini mereka pun tampak sudah berada di perjalanan menuju ke Georgeus International Highschool, dan ke Seven Sky.