Randy melihat Rayana yang tengah menikmati orange jus di ruang tengah sambil menatap layar datar yang ada di depannya. Berasa di rumah sendiri saja itu Rayana. Randy melangkah mendekat, lalu meletakkan buku-buku pelajarannya ke atas meja dengan kasar, membuat Rayana terjingkat karena terkejut. “Astaga! kamu mau buat aku serangan jantung!” omel Rayana sambil mengusap dadanya naik turun. Randy menatap gerak tangan Rayana yang mengusap dadanya naik turun hanya mampu menelan ludah, lalu mendudukkan tubuhnya di samping Rayana. “Gue cuma punya waktu satu jam untuk belajar.” “Memangnya kamu mau kemana?” “Kepo!” “Ck, nanya serius juga. Oya, habis ngapain aja sih kamu di kamar mandi lama amat? Baru juga mau aku tinggal kalau kamu gak turun juga.” “Habis mandiin temon. Karena ulah lo juga.”