Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Kehidupan rumah tanggaku dengan Kak Irie sangat harmonis. Tak pernah sekali pun kami berselisih ataupun bertengkar. Kak Irie begitu memanjakanku. Dia bahkan tak mengizinkanku bekerja. Pada awalnya, aku berniat untuk bekerja bersamanya di perusahaan percetakan, tapi dengan tegas dia melarangku. Dia bahkan mempekerjakan beberapa pelayan untuk membantuku mengurus rumah. Kak Irie membelikanku sebuah rumah yang sangat mewah. Sebuah rumah berlantai tiga. Ada sebuah kolam renang di belakang rumah, dan bagian depan rumah dipenuhi dengan berbagai bunga yang memang sengaja aku tanam. Rumah kami juga dikelilingi pagar besi yang cukup tinggi. Kami bahkan memiliki sebuah pavilliun di tengah-tengah taman bunga untuk kami sekedar bersantai di sana. Setiap hari Kak Irie bersikap romantis padaku. Dia ser