1 - PROLOG

216 Kata
Cinta? Cinta adalah perasaan saling melengkapi dan saling menyayangi satu sama lain, dalam ikatan cinta tak mengenal kekurangan pada pasangan. Jika kita sudah berani mencintai seseorang, maka harus bisa menerima keadaan pasangan kita apa adanya, tak menuntut kekurangannya meski adanya tembok perbedaan yang amat besar. Bertemu dengan seorang yang kita sukai adalah hal yang sangat membahagiakan, berkomitmen untuk menjalin bahtera rumah tangga dan saling setia hingga menua sampai ajal memisahkan. Dalam sebuah pernikahan, suami dan istri dituntut untuk menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ketika memiliki masalah pun, suami istri perlu komunikasi agar mendapat jalan keluar yang baik. Sedangkan anak dalam sebuah pernikahan merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh kebanyakan pasangan suami istri. Tentunya mereka menginginkan agar anaknya sehat dan tumbuh kembang dengan baik, tapi apa jadinya jika anak yang dinanti-nantikan ternyata berbeda dari apa yang kita pikirkan? Bukankah sebagai seorang Ibu wajib menerima keadaan anak kita apa adanya? Terlepas dari kesempurnaan atau kecacatan yang mereka miliki, Ibu adalah ibu yang tetap mencintai anak-anaknya dengan kasih sayang yang tulus. Ibu; seorang yang mengandung dan melahirkan anaknya, mana mungkin selamanya ia akan membenci darah daginya sendiri hanya karena perbedaan yang ada di antara mereka. Mari kita ikuti cerita ini, KISAH DUA ALAM yang menceritakan perjuangan istri sekaligus ibu dalam menghadapi fakta bahwa suami dan anaknya sangat berbeda dari dirinya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN