Diabaikan

1469 Kata

Maya kembali ke apartemenya dengan perasaan yang kesal, mengingat kilas balik yang terjadi sebelumnya. “Maya, kamu biasa pulang sama Mas Allen ya? Maaf kakak pinjem dia dulu ya, kita mau kangen kangenan. Ini uang jajan buat kamu, gak usah minta sama Mamah ya, nanti dia marah, mana kamu gak pulang pulang ke rumah,” ucap Mia sambil memegang dahu sang adik gemas, bahkan Mia mencubit hidung Maya. “Sana pulang, nanti oleh olehnya nyusul ya, Dek.” Maya menghentak hentakan kakinya saat tengkurap di atas ranjang, kesal sekali. Dia bahkan berteriak, tapi terendam oleh bantal. “Keselllll!” teriaknya tidak lagi merendamnya. “Miaaaaaa! Fuckkkkkkkiinggg youuuuuu!” Sebegitu kesalnya Maya pada sang Kakak yang mengganggu dan menghancurkan hari harinya yang membahagiakan. Maya menarik napasnya dalam da

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN