Hari itu datang

2180 Kata

“Sudah bulannya, jangan kemana-mana. Jangan banyak aktifitas, diem di rumah,” ucap Bunda Isanna menatap tajam pada Maya. Ada rasa gemas ketika melihat Maya tidak kunjung diam dan mengangkat pot pot bunga tersebut. “May.” “Ini mau dikirim ke rumah Nenek, abis ini udah kok.” Bunda Isanna yang hendak pergi menuju yayasan itu harus terhenti saat melihat Maya yang mengangkat pot pot bunga, bahkan maid di sana tidak bisa menghentikannya. Membuat Bunda Isanna pusing, dia terlalu takut dengan apa yang diperbuat oleh Maya. “Mau bunda anter gak?” “Ya ampun gak usah, Bunda. Biarin aja Maya sendiri, kan biasanya juga gitu.” “Sekarang beda,” ucap Bunda Isanna menatap takut takut pada perut Maya yang membuncit. Dia menggelengkan kepalanya dan mengambil ponsel dari tas hendak membatalkan kedatanganny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN