“Allen udah mendingan?”
Bunda Isanna menjawab dengan decakan bibir yang kesal pada sang suami. “Heran banget sama anak kamu, Yah. Coba nih, dia mau makan ini itu, nunjuk ini itu tapi gak dimakan juga. Ujungnya muntah muntah, asli deh dia kayaknya tertekan, stress gitu,” ucapnya dengan helaan napas berat.
Sang suami yang baru pulang kerja itu merangkul sang istri dan mencium puncak kepalanya untuk menenangkan. “Nanti kita sembuhin dia ya. jangan kasih tau Allen kalau kita mau datengin psikolog atau psikiater, nanti anaknya gak terima kalau dia disangka gila. Jadi, mendingan kita ajak mereka sebagai teman dan berbincang sama Allen.”
“Kamu kepikiran buat cari Maya gak, Yah? Bunda yakin kalau akar dari permasalahan ini Maya.”
“Ayah tau dimana Maya, tapi gak tau persisnya.”
“Dimana?” Tanya
