part 5

581 Kata
dengan tekad bulat hana mulai mencari informasi tentang reza ,ia mulai mencari tau melalui temen teman dekat reza yang selama ini selalu pergi bersamanya. kompak, sepertinya mereka semua menyembunyikan sesuatu hal yang tak boleh hana tau. bahkan hana sudah bertemu dengan orang tua reza tapi mereka tak mengatakan sesuatu, entah menyembunyikannya atau memang mereka pun juga tidak tau. hingga di suatu sore dihari rabu hana sengaja datang ke cafe tanpa sepengetahuan reza, seperti rencananya semula.hana mengambil cuti kerja dari kantornya.hanya mirna lah satu satunya orang yang bisa diajak bekerja sama. ia sudah memberitahu mirna bahwa ia akan bersembunyi didapur, dan jangan sampai reza atau siapa pun tahu, hana ingin menangkap basah reza bersama perempuan yang mirna bilang sering diajak oleh reza kecafe itu. dan benar saja,tak lama berselang, setelah menunggu sekitar setengah jam, terdengar suara deru mesin mobil,hana mengintip dari balik jendela dapur.ada satu mobil yang baru saja parkir didepan cafe. hana pindah posisi mengintip dari jendela samping yang menurutnya lebih strategis untuk mengintai dan bisa dengan jelas memantau keadaan diarea parkir.hana memposisikan diri dengan sangat hati hati agar keberadaanya disitu tak dicurigai. mobil itu berwarna merah. hana sama sekali tak mengenali mobil itu.sedang setau hana mobil reza berwarna hitam dan semua kelurga reza pun tak memiliki mobil yang seperti itu. tak lama kemudian, kedua pintu mobil merah itu pun terbuka hampir bersamaan menampilkan sosok lelaki berkaus putih dan celana jeans biru dan dari pintu sebelah kiri nampak juga seorang perempuan berambut coklat bergelombang yang panjangnya sekitar sebahu, memakai dres pendek selutut dan sepatu heels tinggi. jangan lupakan juga kacamata hitam serta lipstik merah merona yang memoles diatas bibir tebalnya. jantung hana berdetak kencang sekali ia sungguh gelisah.tak dia sangka akan mengalami hal sedemikian ini, tapi kemudian hana menguatkan diri sambil tetap berdiam bersembunyi didapur cafe itu. hana melihat ke dirinya sendiri ,penampilannya tampak berbeda dengan wanita itu.hana selalu tampil polos hanya berkaus lengan pendek dan memakai jeans serta sendal selop kadang hanya pakai flat shoes, wajahnya pun tak pernah dirias berlebih ia hanya menggunakan lipglos tipis . perlahan lahan hana menuju pintu dapur hendak mengintip dari pintu, ia melihat reza dan perempuan itu masuk ke satu ruangan yang biasa dipakai untuk kantor cafe itu.hana berjalan pelan mengikuti dari belakang kedua pasangan tersebut.ia berjalan mengendap. tak lama mereka tampak masuk ruangan, setelah mereka berdua masuk, pintu ruangan itupun tampak ditutup. keduanya masuk bersama. dalam hati hana berharap agar pintu itu tidak dikunci. sepuluh menit berlalu tidak ada tanda tanda mereka berdua akan keluar dari ruangan tersebut. keadaan dicafe juga sepi. hana menemui mirna sambil memelankan suara, hana bertanya "mir,apa mereka selalu seperti ini" tanya hana " iya mbak "mirna menjawab sambil menunduk, seperti ada sesuatu yang dia sembunyikan " biasanya berapa lama mereka didalam " ucap hana lagi " bisa hampir satu jam mbak " kata mirna " apa pintu itu dikunci mir" tanya hana "kurang tau mbak, biasanya kami yang ada disini tidak ada yang berani mendekati ruangan bapak jika bapak sudah datang " kata mirna menjawab " dan memang bapak sudah berpesan jika ia ada didalam jangan ada yang ganggu" lanjut mirna lagi "oke baik lah mir ,terimakasih bantuannya selama ini, sekarang aku akan memastikanya sendiri" hana berkata sambil berlalu.. hana gamang apa ia akan membuka pintu itu.... reza adalah tunanganya bukan lagi pacar, ia harus tau apa yang dilakukanya bersama perempuan lain disatu ruangan dalam keadaan hanya berdua. oke aku akan masuk hana menguatkan dirinya sendiri. .... hana melangkah pelan hampir tak bersuara ,ia memutar kenop pintu dan...klek......
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN