part 14

1033 Kata
reza berulang kali menyipitkan matanya, walaupun dia berharap penglihatanya itu sala namun dia yakin dengan pandanganya, wanita itu adalah seseorang yang ia kenal dekat. dia semakin yakin kalau itu via saat orang itu semakin mendekat kearahnya. sepertinya itu benar memang dia via.. reza membuka buku menu menutupi wajahnya, sambil mengintip dari balik buku itu. kini sepasang lelaki dan perempuan yang sedari tadi diamati reza tampak duduk tak jauh dari meja reza dan hana. hana heran kenapa reza bertingkah aneh.. "kaka, memang nya mau pesen makan lagi " ucap hana heran reza salah tingkah ,dia menggeleng pelan "ng..nggak hana..a..aku hanya melihat lihat saja menu disini, menurutmu apa ada referensi menu disini yang bisa kita jadikan menu baru nanti dicafe kita..." ucap reza berusaha mencari alasan "ohh..kukira ada apa ka, tingkah kaka aneh banget tau dari tadi.." kata hana mengutarakan keheranannya hana celingukan melihat kekanan dan kekiri. dia berusaha memperhatikan keganjilan disekitar mereka, karena hana yakin dengan instingnya, tingkah reza aneh pasti ada yang sedang reza sembunyikan darinya. namun nihil, sejauh hana mengamati dia belum menangkap keganjilan yang membuat reza menjadi salah tingkah. "kak aku ke kamar mandi dulu ya tunggu sebentar" kata hana "i..iya kaka tunggu jangan lama lama hana sudah malam " ucap reza hana hanya mengangguk kemudian segera berlalu. ketika hana sudah berdiri, tidak ada lagi penghalang didepan reza, hal itu langsung mengarah ketempat via berada. sialnya via menghadap pula ke arah reza. deg... pandangan mereka beradu... reza memasang muka garang, terlihat merah karena menahan marah. ia tak menyangka bisa bertemu dengan via ditempat umum seperti ini, dan via sedang bersama lelaki lain. reza tadi juga sempat melihat via menggandeng tangan lelaki tersebut. tampak sangat akrab dan tidak ada kecanggungan diantaranya. saat mata via dan reza bertemu pandang, terlihat via tampak kaget dan juga gugup. dia juga tak menyangka akan bertemu reza disini. mampus gue sialan, kenapa lelaki bodoh ini ada disini ..gue harus cari alasan apa batin via via tampak semakin gelisah karena tatapan tajam mata reza. reza juga tak mungkin menghampiri meja mereka karena posisinya dia kesini bersama dengan hana. reza tak ingin membuat kekacauan. akhirnya reza mengambil ponselnya mengetikkan kalimat aku tunggu kamu diapartemen malam ini. segera kembali, jangan kemana mana setelah dari sini ting..ada pesan masuk dihp via .. via hanya membacanya dia tau reza pasti sangat marah. sekarang lebih baik dia diam. "ah sial gue harus segera cari cara biar tu laki bertekuk lutut lagi sama gue. biar dia gak marah dan hilang kepercayaan sama gue. shitt kenapa juga gue tadi kesini sialan..."gerutu via dalam hati sementara itu dari balik tembok yang menuju ke toilet, hana sedang mengintai.dia mengamati gerak gerik reza, ya...nggak salah lagi dugaanku. perempuan itu adalah selingkuhan reza yang kata dia sudah diputusin. kalau dilihat dari gerak geriknya. antara mereka berdua tampaknya ada sesutu yang tidak beres, sepertinya mereka masih menjalani hubungan... hana tampak berfikir.. hana melihat via datang bersama dengan seorang lelaki. diamatinya lelaki tersebut sepertinya hana pernah melihatnya dimana ya, hana tampak mengernyit berusaha mengingat . tiba tiba ponsel hana berdering.. reza calling ada apa dia telpon batin hana segera hana menggulir tombol hijau keatas.. "ya ka..." ucap hana dengan suara datar berusaha menyembunyikan getaran suaranya karena gugup saat mengetahui reza menelepon disela pengamatanya. "hana kamu dimana kenapa lama sekali, buruan hana kaka masih banyak urusan " nada suara reza tinggi seperti orang marah "iya ka aku udah selesai kok. aku sudah jalan, mau balik kemeja kita" ucap hana berusaha santai hana bergegas mematikan telepon dan keluar dari balik tembok tempat pengintaianya, reza melihat hana sudah kembali kemudian terlihat dia segera berdiri "hana ayo kita langsung pulang saja "kata reza "loh..kok buru buru ka..katanya mau belanja dulu tadi" hana menjawab "gak jadi kaka ada urusan mendadak kita pulang sekarang " jawab reza ketus "ada apa sih kak kok keliatanya uring uringan tadi kaka bilang sedang santai " ucap hana "ah...itu hanya perasaanmu saja hana, kaka biasa saja kok, memang ada urusan mendadak tadi temen kaka baru kasih kabar " ucap reza dengan nada yang langsung berubah lebih kalem. tak ingin membuang waktu lagi, reza segera mengajak hana keluar dari restoran itu. mereka berdua menuju parkiran mobil. reza sudah duduk dibelakang kemudi disusul hana yang baru saja masuk karena tadi sempat bengong melihat sikap reza yang cepat sekali berubah bahkan dia tak membukakan pintu buat hana. "cepat hana gunakan sabuk pengamanmu.." ucap reza "iya kak..." singkat saja hana menjawabmya hana cepat cepat memakai sabuk pengaman. reza mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi. hana sangatlah takut, terlihat jelas reza tidak sedang dalam keadaan baik baik saja. "kak..bisa pelan sedikit gak ..aku takut kak" ucap hana reza tidak menjawab ucapan hana bahkan melirikpun tidak... "kak kalau kaka ada masalah gak gini juga caranya bahaya tau" kali ini hana berkata keras reza melirik sekilas.... "kamu bisa diem saja gak hana, aku jadi gak fokus ni nyetirnya" reza berkata dengan sorot mata yang sangat tajam membuat hana semakin takut dan tak bergeming lagi. hana hanya bisa diam dia pasrah. dalam hati dia hanha bisa berdoa supaya dia selamat sampai dirumah. ..... tak lama mereka tiba didepan rumah hana. setibanya dirumah hana, reza hanya diam saja. hana diam sejenak, menunggu , apakah reza akan berbicara atau tidak. beberapa menit berlalu, namun hening...tak jua ada kata yang keluar dari mulut reza. kemudian hana membuka pintu mobil hendak turun, percuma saja dia menunggu toh reza hanya duam saja. "aku langsung pergi ya ada urusan penting. salam saja sama ayah dan ibu" kata reza. tak ada bahasan lain ,hanya itu saja yang dikatakan reza. hana yang sudah malas cuma mengangguk saja.tak lama kemudian reza langsung melesat kejalan raya kembali. diarahkanya mobilnya keapartemen via. sebelumya dia menepikan mobil kemudian mendial nomer via reza ingin memastikan apakah via sudah sampai diapartemen dulu atau belum. "hallo kamu dimana" kata reza "masih diresto lah " ucap via santai " apa tadi aku bilang, pulang segera. kita perlu bicara" ucap reza ketus "tunggu saja diapartemen " via menjawab santai "aku kasih waktu 30 menit kalau kamu telat aku ambil semua fasilitas yang aku beri selama ini kepadamu" ucap reza tegas dengan nada mengancam reza mematikan telpon sepihak, tak memberi waktu lagi bagi via untuk menjawab. reza melesat menuju apartemen via..dia sudah tak sabar ingin meluapkan semua emosinya..
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN