"Ada yang ngincar?" Ia mengangguk. Tapi ia tak tahu siapa. Memang banyak kok. Namanya juga pebisnis kan? Selalu ada persaingan. Tidak semua orang mau bersaing secara sehat juga. "Dia ngincer Aruna." "Pasti termakan sama pemberitaan." Ia menghela nafas. Ia tak tahu akan jadi serumit ini. Masalahnya, Aruna tinggal sendirian. Tak ada pelindung. Ia memang sudah mengirim pengawal, tapi cewek itu tak bersedia. Ya terlepas dari ketidaktahuannya soal ini. Bagi Juna, perlindungan adalah hal utama yang harus diberikan. Tapi Aruna tak mau merepotkan. Ia merasa kalau selama ini ia bisa menjaga dirinya sendiri. Kenapa harus dikawal segala? Dikala Juna sedang pusing dengan segala teror, Aruna justru pusing dengan tawaran taarufnya. Ya gimana mau menolak sih? Gak ada celah. Mana orangtuanya terus be