“Apa? Kamu bilang kalo Sofie sering masukin laki-laki itu ke rumah selama aku ga ada?” seru Revan pada Parmin, Imah dan Surti. Parmin dan Surti hanya menundukkan kepala ketakutan sedangkan Imah sudah meneteskan air matanya. “B-Bukan begitu, Pak.” Parmin mencoba membela diri. “Bukan begitu bagaimana!” bentak Revan lagi. Parmin jadi bingung hendak bicara. Ia menoleh pada istrinya─Surti yang sama bingungnya. Mereka dipaksa bicara tentang Sofie dan apa yang terjadi selama Revan tidak pulang ke rumah. “T-Tapi, Pak. Ga ada apa sama Nyonya dan temannya. M-Mereka cuma duduk di ruang tamu,” ujar Surti ikut bicara. Revan makin geram melihat mereka bertiga. “Kamu masih belain dia. Kalau dia berzina dengan laki-laki lain di kamar, kalian masih belain juga!” bentak Revan kini mulai membawa-bawa mo