Bab 81. Belatung

1751 Kata

Jericho harus mencari tahu apa yang terjadi sampai Keenan malah mengirimkan paket sarapan nasi uduk ke vilanya tanpa bicara. Terlebih Jericho juga menyajikan masakan yang sama. Kini di depan Sofie terhidang dua versi nasi uduk yang sama menarik dan enaknya di atas meja. Sofie sempat melirik pada Jericho sebelum meneruskan makan. Dan benar saja, wajah Jericho terlihat tidak enak seperti ada yang mengusiknya. “Kamu makan dulu, aku mau telepon Keenan dulu,” ujar Jericho seraya beranjak dari kursinya. Ia berjalan ke arah tangga dan naik ke kamar meninggalkan Sofie yang meletakkan sendoknya di piring lalu menghela napas panjang. Matanya memandang nasi uduk kiriman Keenan yang belum tersentuh. Sekilas Sofie tersenyum dengan perhatian kecil itu. Keenan tidak pernah berubah, ia masih manis sepert

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN