Tanpa berkata dan dengan air mata yang masih mengalir Elina menerimanya. Saat ini, Elina tak bisa berpikir. Kepalanya tiba-tiba dipenuhi kabut hitam yang membuat otaknya berhenti bekerja. Hanya air mata yang bisa menunjukan betapa hancur perasaannya saat ini. "Satria tetap disini bersamaku," imbuh Kaivan. “Kai, kamu dengerin aku dulu,” pinta Elina. “Aku tidak mau mendengar apapun lagi darimu, El. Saat ini, aku benar-benar terluka, El. Kau mengkhianatiku dengan orang yang sudah jelas harus kau hindari.” “Kai, aku menemuinya untuk meminta bantuannya. Untuk bersaksi. Aku tidak menyangka dia akan melakukan semua itu padaku, Kai.” Elina terisak. “Aku tahu kau bisa melakukan apa saja untuk menyelamatkan aku. Aku berterima kasih. Tapi, aku tidak akan lupa pengkhianatanmu, El. Lebih baik kau