29

1075 Kata

Semua telah disiapkan. Puding buah yang dibuat Tante Emil sudah dimasukkan ke dalam lemari pendingin sejak satu jam yang lalu. Bahkan, ia juga memasak makan siang dan telah tersaji di atas meja. Kami mulai bosan menunggu kepulangan Bunda. Aku memutuskan ke atas menuju kamar untuk mengambil ponsel yang sejak tadi kubiarkan. Kutelepon ayah, tak lama ia pun menjawabnya. "Ayah, masih di mana? Kalian masih belum pulang?" "Sudah. Bundamu tak tahan naik mobil, dia minta naik becak." "Hah? Ada-ada aja! Terus sekarang?" "Masih di jalan. Ayah bawa mobil pelan ngikutin becak ibumu." "Ah, oke deh. Aku tutup dulu, ya! Assalamualaikum." "Wa'alaikum salam." Aku segera menutup telepon setelah jawaban salam dari ayah terdengar. Kemudian kembali turun bergabung kembali bersama Iqbal dan Tante Emil. N

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN