Let It Go

1847 Kata

Sesuai janji, Bang Ejik datang menjemputku setelah magrib. Kami pun segera berangkat ke asrama putri dan mencari Anita. "Huweeee, tumben nih kemari. Ada apa gerangan?" tanya Anita. "Nggak ada apa-apa. Cuma mau bagiin ini. Ada makanan buat kalian," ujarku. "Wiihh, mau-mau! Tumben nih, kamu lagi ulang tahun kah?" tanya Nita. "Nggak kok," ujarku. Ulang tahun? Aku tidak pernah merayakan atau pun terlalu mengingat hari lahirku itu. "Hmm, yang bener?" "Iya. Ini ada lebihan aja dari kafe Fikri makanya aku bikin makanan. Emm, anggep aja ini syukuran soalnya aku diterima kerja di sana," ujarku. "Oke. Baiklah aku terima," kallya Anita. "Terus jadi ikut Diklat kan kamu?" "Iya. Tapi nggak full. Mungkin besok sore udah harus balik lagi," kataku. "Owh gitu. Yaudah deh ayo berangkat. Makanannya

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN