Air dan Suami

1809 Kata

Karena saat sore hari datang dan hujan tiba tiba melanda, membuat Samudra tidak bisa keluar dengan menggunakan mobil. Apalagi saat kepala daerah datang dan memberikan sup padanya sambil berkata, “Pak, jangan keluar dulu ya. hujan gede badai di sini, takutnya tersesat. Lebih baik di rumah dulu, selesaikan besok saja kerjaannya.” “Iya, Pak. Terima kasih atas makanannya,” ucap Samudra. “Saya mau bertanya, apa di sini ada toko?” “Ada warung kecil di sana. mau beli apa bapak?” “Itu…. nanti saya ke sana. lengkap kan?” “Lengkap, soalnya ke kota agak jauhan,” ucap pria tua itu yang mana membuat Samudra paham. Dia kembali masuk ke dalam rumah dan menyimpan sup. Dilihatnya Sena yang kembali tidur, tidak mungkin Samudra membiarkan sang istri begitu saja. Jadi dia keluar dengan menggunakan payun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN