15 ; Putri Pertama

1647 Kata

Yena, Vigo, dan Ivy sudah duduk di meja yang sama dengan Jonny, Januar, dan Sabella. Sebelumnya Yena sudah menolak. Ingin bergabung bersama Romeo dan Sabiya di meja berbeda, namun Jonny melarangnya. Menyampaikan satu kalimat yang cukup mengejutkan dan membuat Yena memilih menurut. "Kamu juga menantu Ayah, Yena. Tidak ada salahnya kamu bergabung bersama kami. Kamu tidak keberatan untuk itu, 'kan?" Tidak ada pembicaraan selama acara makan malam itu berlangsung. Rasanya teramat canggung. Bukan sejenis makan malam yang hangat dan penuh canda tawa. Namun makan malam resmi yang mengutamakan etika. Sedari tadi meja ini hanya ditemani suara gesekan tidak sengaja sendok dan garpu yang mengenai piring. Atau Ivy yang sesekali berceloteh dan disahuti Vigo dengan suara lirih. "Bagaimana butik, Ye

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN