"Dasar wanita mandul!! " hina ibu mertua Natasha untuk kesekian kalinya. Wajah Natasha memerah menahan amarah yang membuncah di dalam hatinya. Ingin sekali dia mengatakan jika yang mandul adalah suaminya Adrian bukan dirinya.
"Mama!! jangan hina Natasha lagi. Kami sedang berusaha memberi mama cucu!! " Adrian tak terima Natasha dihina oleh mamanya lagi. Dia tak mampu mengatakan jika dirinyalah yang mandul. Takut sakit jantung mamanya kumat lagi.
"Mama tidak mau tau Adrian!! kamu harus menceraikan wanita mandul ini. Sudah tiga tahun mama menunggu mana hasilnya!! kalian selalu mengatakan janji-janji palsu pada mama!! mama sudah tua Adrian mama cuma mau cucu dari kamu. Kalau kamu tidak mau menceraikan Natasha kamu bisa menikah lagi dengan teman anak mama. Dia cantik dan berpendidikan tinggi gak kayak Natasha cuma tamatan SMA!! " hina mamanya kembali membuat Adrian menggebrak meja makan karena marah. Emosinya meledak mendengar penghinaan mamanya.
"Cukup ma!! Adrian tidak mau dengar lagi mama menghina Natasha dan Adrian tidak mau menikah lagi!! " Adrian beranjak dari tempatnya meninggalkan meja makan sambil membawa istrinya Natasha pergi dari sana. Nafsu makannya hilang begitu saja karena mamanya terus-menerus mendesak mereka untuk memiliki anak.
Natasha menangis saat mereka berada di dalam kamarnya. Dia sudah tidak sanggup lagi menghadapi sikap mama mertuanya yang arogan. Adrian memeluk istrinya sambil mengucapkan kata maaf berkali-kali.
"Maafkan aku sayang maafkan aku. Aku pria tidak berguna. Aku pecundang aku pantas dibenci olehmu" Adrian begitu kacau karena dialah penyebab penderitaan istrinya. Dialah penyebab Natasha setiap hari meneteskan air matanya. Dia gagal menjadi suami yang baik untuk Natasha.
"Tidak sayang ini bukan salahmu. Kita akan terus berjuang agar kita bisa segera dikaruniai anak" Natasha sama sekali tidak menyalahkannya apalagi berpikir untuk meninggalkannya. Sudah berulang kali Adrian menyuruh Natasha menceraikan dirinya tapi Natasha tetap kekeh untuk bersamanya. Hanya Natasha yang paling mencintainya meski tau dia mandul.
"Akan kukatakan jika aku yang mandul agar mama tidak terus-terusan menghinamu" ucap Adrian yang sudah tak tahan lagi mendengar hinaan mamanya pada istrinya.
"Jangan mas! pikirkan kesehatan mama. Aku tidak apa-apa mas jangan khawatirkan aku" cegah Natasha. Ibu mertuanya itu ada riwayat sakit jantung jadi Natasha tak ingin membuat kesehatannya terganggu. Adrian menghela nafasnya kasar. Sudah berbagai cara mereka lakukan. Mulai dari konsultasi ke dokter dan berobat kemana-mana tapi hasilnya sama saja. Tidak ada perubahan yang signifikan.
"Kita berdoa saja mas semoga Tuhan segera mempercayakan kita seorang anak" sambung Natasha. Dia berusaha menguatkan Adrian agar tidak terlalu memikirkan masalah anak meskipun sebenarnya dia juga ingin memiliki anak.
Teman-temannya sudah pada menikah dan memiliki anak. Natasha insecure apalagi saat melihat instastory temannya yang membagikan aktivitasnya bersama anak-anak mereka. Natasha juga kadang sedih saat menghadiri acara aqiqah atau ulang tahun anak teman-temannya. Diam-diam dia menangis seorang diri. Sering dia mendapatkan pertanyaan kapan punya anak, kapan isi, dan kok belum hamil-hamil juga. Gara-gara itu Natasha malas untuk menghadiri acara-acara seperti itu. Jarang ada yang simpati padanya. Mereka malahan bergunjing di belakangnya seperti tempo hari lalu di acara sunatan anak teman SMA nya.
"Eh tau nggak denger-denger nih si Natasha itu mandul loh" gosip seorang teman yang dari dulu tidak menyukai Natasha.
"Serius jangan fitnah kamu" timpal yang lainnya.
"Iya serius, ibu mertua Nastaha kan teman arisan mamaku. Dia sering cerita kalau Natasha itu mandul" sambung temannya lagi.
"Pantesan Natasha sampai sekarang belum hamil-hamil juga eh ternyata mandul" celetuk teman yang lain sambil tertawa. Nastaha hanya berdehem saat mendengar mereka menggosipkan dirinya. Bukan hal yang baru baginya jadi dia tidak terkejut sama sekali.
Mereka semua yang kepergok membicarakan Natasha langsung menutup mulutnya rapat-rapat. Natasha tidak memperdulikan mereka dan fokus dengan acara saja. Dia tidak bisa berlama-lama disini karena mama mertuanya akan memarahinya lagi.
Walaupun dirumah ada pembantu, Natasha selalu mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Dia memang anak orang berada tapi bukan berarti membuatnya menjadi orang yang manja. Dia sudah terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Mulai dari masak dan mencuci baju Natasha melakukannya dengan ikhlas dan senang hati. Mama mertuanya tidak suka jika dia rebahan dirumah. Ada saja yang disuruh oleh mama mertuanya itu kalau mas Adrian tidak ada dirumah. Kalau mas Adrian dirumah mama mertuanya tidak akan berani menyuruh-nyuruhnya.
Saat pulang Natasha melihat di dalam rumah mama mertuanya sedang berbincang dengan wanita cantik yang ternyata adalah teman Natasha saat SMA dulu bernama Clara. Wajah mama mertuanya berubah masam saat melihat Natasha.
"Lama sekali kamu pulang. Cepat buatkan minuman untuk Clara" perintah mama mertuanya. Natasha hanya menurut saja dan langsung pergi ke dapur untuk membuatkan minuman untuk Clara. Dia sebenarnya tidak mengerti mengapa Clara ada dirumah ini. Setelah selesai membuat minuman Clara menyuguhkannya di meja tamu.
"Terima kasih" ucap Clara dengan senyum manisnya. Tak lama kemudian mas Adrian juga pulang dari kantornya. Mama mertuanya segera memanggil Adrian.
"Adrian sini nak" Adrian menoleh dan melihat Clara yang duduk di sofa tamu. Keningnya mengernyit bingung saat melihat Clara disini. Dia menghampiri mereka karena kebetulan disana juga ada Natasha yang berdiri setelah mengantarkan minuman.
"Kamu masih ingat Clara nak? dia mantan kamu pas SMA dulu" ucap mama mertuanya agar Natasha cemburu.
"Jadi Clara mantan pacarnya mas Adrian. Kok mas Adrian tidak pernah bilang selama ini" pikir Natasha.
"Ma semua hanya masa lalu tidak perlu diungkit lagi" Adrian enggan membahas masa lalu. Baginya masa lalu cukup dikubur dan tak perlu digali lagi
"Adrian apa kabarmu? " tanya Clara berbasa-basi. Clara menyesal dengan apa yang ia perbuat dulu sampai-sampai Adrian begitu membencinya. Tidak pernah ia temui pria yang sebaik dan setulus Adrian. Padahal dulu mereka sudah berjanji akan selalu bersama sampai menikah. Tapi gara-gara kebodohannya Adrian pergi darinya. Sekarang dia disini untuk memperbaiki hubungan mereka yang sudah rusak. Tidak peduli jika sekarang Adrian sudah beristri.
"Baik" jawab Adrian malas. Sampai saat ini dia masih menyimpan rasa kekecewaan yang mendalam pada Clara. Padahal mereka sudah 3 tahun pacaran tapi Clara malah berselingkuh darinya. Adrian dulu sangat hancur berantakan saat Clara bermain gila dengan seseorang yang ia kenal baik. Untung saat itu Natasha hadir dalam hidupnya. Dialah yang menghibur Adrian dalam suka maupun duka. Maka dari itu Adrian memantapkan hati untuk menikah dengan Natasha meski rasa cintanya masih terpaut pada Clara. Perlahan rasa cintanya mulai tumbuh untuk istrinya setelah mereka menikah. Natasha adalah wanita terbaik yang pernah ia kenal. Istrinya itu juga mau menerima kelebihan dan kekurangannya. Adrian sangat beruntung memiliki Natasha.
"Mau apa kau kemari? " tanya Adrian tanpa ingin berbasa-basi lebih lama.
"Jangan kasar begitu Adrian, Clara kesini untuk menjalin silaturahmi dan sekalian pendekatan sama kamu" jawab mama Adrian.
"Pendekatan? maksud mama apa? " tanya Adrian makin tak mengerti.
" Clara kesini karena mama yang memintanya. Dia mau dan ikhlas jadi istri kedua kamu" ungkap mamanya.
"Apa?!" Adrian dan Natasha begitu terkejut mendengar ucapan mamanya. Sampai hati mamanya menjodohkan Adrian dengan Clara padahal Adrian sudah beristri.
"Aku tidak mau!! " tolak Adrian membuat Clara menunduk malu.
"Kamu harus mau Adrian!! jangan bantah omongan mama!! please dengerin mama kali ini" paksa mama Adrian.
"Tidak!! hanya Natasha istrinya Adrian!! " tegas Adrian sampai akhirnya mama Adrian terjatuh di sofa sambil menahan sakit di dadanya.
"Mama!! " teriak Adrian. Dia dan Natasha segera membawa mama kerumah sakit . Sementara itu Clara merasa sangat senang karena sebentar lagi rencananya untuk bersatu dengan Adrian akan segera terwujud.
"Kamu adalah milikku Adrian. Aku akan menyingkirkan wanita itu. Dia sudah merebutmu dariku" gumam Clara sambil tersenyum licik.