Part 4

1774 Kata
Elang dan Keisha pun kembali mencari- cari. Sampai akhirnya mereka ada di kelas- kelas 11 IPS di SMA 45. Mereka pun mengamati satu satu kakak kelas di sana, dan akhirnya mereka mendapatkan satu pita biru si antaranya. Mereka pun mendekati kelas itu untuk meminta tanda tangan kepada kakak kelas tersebut. "Permisi kak perkenalkan saya Elang dan ini teman saya Keisha, kami kena hukuman untuk nyari 10 tanda tangan dari OSIS 45. Kalo boleh kami mau minta tanda tangan kakak" ujar Elang sembari berbicara dengan kakak kelas cewek itu. "Oh sure, boleh. Itu bukunya kasih ke temen gua aja dulu. Kalian berdua masuk aja ke kelas. Eh bentar, yang cewek dulu aja masuk ke kelas" ujar Kakak kelas bernama Rere itu meminta Keisha untuk masuk ke kelasnya duluan. Keisha pun menurutinya karena ia tidak tau apa yang akan terjadi sewaktu nanti ia masuk ke kelas itu, dan Keisha pun maju sementara Elang ada di belakangnya menunggu giliran ia masuk. Namun Elang merasa ada yang aneh. Beberapa kakak kelas yang ada di luar terus memberi Elang kode untuk melihat ke atas, namun Elang tidak paham. Dan setelah ia melihat- lihat lagi, ia paham. Di atas ada ember yang sepertinya berisi air, dan ember itu akan tumpah mengenai Keisha. Dengan cepat, Elang pun menyusul Keisha dan melindungi Keisha dari siraman air tersebut dengan cara memeluknya. Keisha pun sangat terkejut dengan itu semua. Setelah tak ada lagi air yang tumpah, Elang pun melepas pelukan itu dan melakukan protes kepada Rere atas apa yang di lakukan oleh Rere. "Mohon maaf kak, ini maksudnya apa ya? Kenapa kami malah di siram kayak gini? Kami cuman mau tanda tangan kakak itu aja" ujar Elang. Kemudian, Rere terlihat menandatangani buku Keisha dan Elang itu. Setelah ia memberikan kembali buku tersebut kepada Elang dan Keisha. "Justru di sini lah tingkat keseruan permainan ini di mulai" ujar Rere. "Kalian bisa pergi ke koperasi dan minta baju baru, tenang aja itu udah di bayar. Kalian ga perlu bayar atau membeli baju itu" ujar Rere. "Kalo gitu kami permisi kak" ujar Elang yang sebenarnya masih ingin protes, namun ia melihat Keisha sudah kedinginan. Ia pun mengalah. Keisha dan Elang saat ini pun pergi ke koperasi. Di dalam otak mereka berdua masih memikirkan kata- kata Rere perihal permainan. Memangnya permainan apa yang sedang mereka mainkan ini. Elang dan Keisha pun sudah sampai di koperasi. Mereka mengatakan apa yang di katakan oleh Rere tadi. Dan mereka pun langsung mendapatkan apa yang mereka mau. "Bu, apa boleh pakek toilet di koperasi?" tanya Elang. "Boleh nak silahkan. Ini juga toilet untuk siswa kok" ujar Ibu Penjaga Koperasi itu. "Kei, lo ganti baju dulu sana. Abis itu baru gua Kei. Gih sana nanti lo kedinginan terus malah sakit lagi kan berabe ntar" ujar Elang membuat Keisha pun menurut. Sementara Keisha sedang berganti baju, Elang memikirkan permainan apa yang sebenarnya sedang di laksanakan di SMA 45 ini, kenapa ia dan Keisha di sebut- sebut sebagai target dalam permainan kali ini. Sebenarnya permainan apa yang di mainin di SMA 45 ini? Batin Elang bertanya- tanya. Pemikiran Elang pun enyah saat Keisha telah berada di depannya. Elang pun langsung masuk ke toilet dan meminta Keisha menunggunya. Saat sedang menunggu Elang selesai berganti pakaian, tiba tiba ibu koperasi itu mengajaknya mengobrol. "Mba sama Mas nya masih siswa baru di sini ya? Di hukum suruh minta 10 tanda tangan dari anggota OSIS 45 kan?" tanya Ibu Koperasi itu. "Iya Ibu, kok Ibu bisa tahu sih bu? Apa Elang tadi udah cerita?" tanya Keisha penasaran. "Belum mba, saya udah tebak sejak kalian tadi datang ke koperasi dengan keadaan basah kuyup. Setiap tahun pasti ada saja siswa baru yang dalam keadaan kayak kalian ini. Mereka semacam target permainan gitu" ujar Ibu Koperasi itu menjelaskan. "Target permainan bu? Permainan apa? Jadi menurut Ibu saya sama Elang juga merupakan target permainan juga bu?" tanya Keisha bertanya lagi. "Menurut saya iya mba, tapi saya ga bisa kasih tau permainannya apa. Yang jelas sampai saat ini belum ada yang berhasil menang di permainan ini. Makanya permainan ini masih berlangsung sampai sekarang" ujar Ibu Koperasi itu bertepatan dengan Elang yang keluar dari toilet. "Kalo gitu saya sama Elang permisi dulu ya bu, terimakasih bu" ujar Keisha. Keisha dan Elang pun sudah keluar dari Koperasi SMA 45. Dan sekarang, mereka pun pergi ke rooftop SMA 45. Sesampainya di rooftop, Keisha pun menceritakan semua hal yang tadi ia bicarakan dengan Ibu Penjaga Koperasi SMA 45. "Permainan? Jadi emang ada permainan sekarang itu Kei? Dan kita yang jadi targetnya tahun ini?" tanya Elang dengan bingung. "Iya Lang, Ibu itu ga ngasih tau permainan apa. Tapi yang pasti permainan itu bakalan terus ada sampe ada yang bisa menang. Sampe sekarang belum ada yang bisa menang. Kayaknya termasuk kita deh Lang" ujar Keisha. "Iya Kei, ga papa kan kalo kita nyerah di sini. Lagian ini udah sisa 30 menit lagi. Kata kakak tingkat sama Ibu Koperasi yang kita temuin aja kita ga akan berhasil di permainan ini. Jadi dari pada kita kehilangan banyak tenaga mending sekarang kita duduk duduk aja. Lo tenang aja Kei, kalo nanti hukumannya fisik, hukuman lo bakalan gua gantiin" ujar Elang menenangkan. "Jangan semuanya, lo cukup gantiin setengah aja hukuman gua" ujar Keisha. "Iya deh iya terserah deh. Terserah lo aja Keisha" ujar Elang. Mereka berdua pun sepakat untuk tetap berada di rooftop sampai 30 menit kemudian nanti mereka akan turun dan kembali ke GOR 45. "Kei, sorry ya. Gara- gara kebawelan gua kita berdua jadi kayak gini, di jadiin target permainan yang kita sendiri pun ga tau cara mainnya gimana wkwkkw. Emang aneh ya Kei. Sekali lagi gua minta maaf ya Kei" ujar Elang kepada Keisha. Ga perlu minta maaf Lang, gua malah seneng dua jam ini sama lo. Udah gitu tadi pakek bonus peluk lagi. Rela gua mah harus di guyur berkali- kali kalo bisa ngerasain pelukan lo terus terus an wkwkkw. Batin Keisha. "Ah lo mah santai aja. Ini juga salah gua kali. Ga sepenuhnya salah lo" ujar Keisha. "Hahahha thanks ya Kei. Mungkin kalo bukan lo ceweknya gua dah di gebukin sama tuh cewek karena nyeret dia ke permainan ini" ujar Elang. "Santai aja Lang, eh 5 menit lagi tepat dia jam kita pergi dari GOR. Kita turun yuk Lang. Biar nanti kita tepat waktu sampe ke GOR lagi. Ntar kalo kita ga tepat waktu ada hukuman juga lagi. Ngeribetin deh" ujar Keisha. "Okay, yuk Kei turun" ujar Elang. Mereka berdua turun dan berjalan menuju ke GOR 45. Sesampainya di GOR 45, para kakak tingkat pun sudah ada di sana. Bahkan anggota OSIS 45 yang sedari tadi di cari- cari tidak kunjung ketemu pun muncul saat ini. Mereka berdua pun di minta untuk masuk ke dalam GOR 45. Alhasil semua pandangan pun tertuju pada mereka berdua, mereka terlihat paling mencolok sebagai siswa baru karena mereka saat ini menggunakan baju putih abu- abu. Mereka pun di minta untuk berdiri di dekat mimbar yang saat ini di isi oleh Pemandu Kedisiplinan. Ia pun bertanya kepada Elang dan Keisha. "Bagaimana? Apakah kalian berhasil mendapatkan 10 tanda tangan dari anggota OSIS 45?" tanya Pemandu Kedisiplinan tersebut yang seharusnya sudah tahu kalo mereka tidak mendapatkan 10 tanda tangan. Namun Elang tetap menjawabnya. "Tidak kak. Kami hanya mendapatkan 4 tanda tangan saja" ujar Keisha. "Baiklah, itu artinya kalian akan mendapatkan hukuman" ujar Pemandu Kedisiplinan itu. "Tapi sebelum kalian berdua mendapatkan hukuman, saya akan beri tahu terlebih dahulu permainan apa yang sedang kalian lakukan saat ini. Harap semua siswa diam dan mendengarkan karena ini sangat penting sekali" ujar Pemandu Kedisiplinan itu. "Mungkin Elang dan Keisha sudah tahu bahwa sedari tadi mereka sedang melakukan permainan. Namun kalian yang di sini pasti tidak tahu apa yang tadi di lakukan oleh Keisha dan Elang. Di sini saya akan memberitahu segalanya. Keisha dan Elang adalah target permainan kami tahun ini. Permainan ini di beri nama Seven Days For Love, dimana saat kegiatan MOS berlangsung di hari pertama, panitia akan memilih target yang pas untuk memainkan permainan ini. Dan seperti yang kalian tau tadi mereka di minta untuk meminta 10 tanda tangan OSIS 45 selama waktu 2 jam. Namun sampai saat ini mereka baru mendapatkan 4 tanda tangan" ujar Pemandu Kedisiplinan itu, dan ia pun berhenti sejenak untuk mengambil nafas. "Dan karena mereka tidak bisa mendapatkan 10 tanda tangan OSIS 45, Maka mereka akan di kenal hukuman. Dan hukumannya sesuai dengan judul permainan ini. Seven Days For Love. Mereka akan berpacaran selama 7 hari Masa Orientasi Sekolah berlangsung. Dan selama 7 hari tersebut mereka harus bertingkah seperti berpacaran sesungguhnya. Dan di hari ke 7 mereka, mereka dapat memutuskan untuk melanjutkan berpacaran atau mengakhiri hubungan mereka" ujar Pemandu Kedisiplinan tersebut yang membuat semua siswa baru termasuk Keisha dan Elang pun terkejut di buatnya. Apa? Gua sama Elang pacaran? Gua seneng sih. Tapi ga gini juga dong. Ini namanya kan pemaksaan. Gimana dong ini. Batin Keisha. "Ah dan satu lagi. Hukuman ini wajib di jalani, selain itu juga untuk kalian para siswa baru, tahun depan akan di adakan lagi permainan seperti ini karena belum ada yang berhasil memenangkannya. Dan di harapkan kalian tidak memberi tahu kepada adik- adik kelas kalian besok mengenai permainan ini" ujar Pemandu Kedisiplinan itu. Keisha dan Elang masih shock dengan apa yang di bicarakan oleh Pemandu Kedisiplinan tersebut. Ini benar- benar tidak masuk akal untuk mereka berdua. Selanjutnya, mereka pun di bawa ke belakang oleh panitia dan di beri tahu tentang beberapa rules yang harus mereka patuhi termasuk, mereka harus menggunakan seragam putih abu - abu di saat teman- teman mereka masih menggunakan baju putih biru. Saat itu lah Elang mulai membicarakan apa yang sedari tadi ingin ia bicarakan kepada kakak kakak tingkatnya ini. "Maaf sebelumnya kak. Ini permainan macam apa kak? Kenapa harus ada pacar pacaran segala kak?" tanya Elang seperti tak Terima. "Ya namanya juga Seven Days For Love, ya pasti ada pacaran nya" ujar kakak tingkat. "Saya ga bisa terusin ini kak, saya ga bisa ikut permainan ini. Silakan kakak cari target yang lain. Jangan saya, atau pun Keisha" ujar Elang sembari melihat Keisha. "Sayangnya tahun ini target nya itu kalian. Dan target ga bisa di rubah. Kalo kalian ga mau ngelakuin ini, bisa berakibat sama angkatan kalian" ujar Kak Della. "Maksudnya kak? Kenapa bisa berakibat sama angkatan? Kan ini salah kita kak. Temen temen kita ga tau apa apa" ujar Keisha yang mulai berani berbicara. "Justru karena itu, kalo kalian ga mau kali ini. Selama 3 tahun kalian di sini. Setiap tahun bakalan ada target yang bakalan di jodohin sama adik kelas" ujar Della. "Bener kata Della, jadi lo berdua cukup ikutin permainan yang ada selama 7 hari ke depan dan setelah itu kalian bakalan bebas" ujar Geri. Bebas dari mananya. Gimana kalo gua tambah suka sama Elang. Batin Keisha.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN