“Hei … aku mengaku sangat keterlaluan lagi kali ini. Aku menyesal, Briana. Tolong jangan seperti ini. Ikutlah denganku! Kakimu pasti sangat sakit,” bujuk Raizen yang mengikuti wanita ngambek di depannya. Karena marah, Briana enggan pulang satu mobil dengannya. Dia lebih memilih jalan kaki menyusuri jalanan meski perhentian bus berjarak sekitar 1 kilometer. Raizen yang salah tingkah dengan perbuatannya sendiri hanya bisa terlihat kikuk dan tegang. Wajah dinginnya menampakkan emosi yang nyata, dia berusaha sejak tadi untuk membujuknya pulang. Ternyata, ketika seorang wanita sedang marah, pria dingin yang ditakuti oleh seluruh ibukota tetap saja harus tunduk seperti anak kucing yang patuh. “Briana! Aku mohon! Aku salah bicara! Apakah kamu tidak mau memaafkan aku? Sungguh? Bagaimana dengan