Melihat keduanya semakin intens dalam bertengkar, manajer toko segera melerai mereka dalam keadaan panik. "Tuan, Nyonya, apapun masalah Anda, kalian bisa membicarakannya secara pribadi. Tidak baik bertengkar di tempat umum seperti ini." "Gael Hartono, apa yang dikatakan oleh manajer itu sangat benar. Bukankah ini tidak bagus untuk citra Grup Hartono?" ujar Briana dengan berani, menatap suaminya dengan tajam. "Cukup, Briana!" potong Gael tajam, mencengkram tangan wanita itu lebih erat. "Kamu menyakitiku!" Briana mencoba melepaskan tangannya sekali lagi, tetapi kali ini Gael seperti penjepit besi yang sulit untuk dilepas. "Kita pulang sekarang juga. Paham?!” “Aku tidak mau! Kamu pikir kamu bisa menyuruhku seperti dulu? Aku bukan pembantu kalian! Mengerti?" ujarnya berteriak marah. S