Walaupun janji makan malam dengan keluarga mertuanya masih lama, Gael memaksa Briana untuk tampil lebih layak di depan keluarganya. Dia memaksa Briana ikut bersamanya menghabiskan waktu di sebuah mal. "Aku tidak mengerti kenapa kita harus pergi ke tempat ini," kata Briana jengkel, berjalan dengan wajah serius di sebelah pria tampan yang terlihat tegang. "Bagaimanapun, kamu adalah istriku. Aku harus memberikan yang terbaik untukmu jika ingin bertemu dengan keluargaku," jawab Gael. Briana mendengus geli, nyaris saja tertawa mendengar perkataannya. "Gael Hartono, sebenarnya kamu itu kesurupan apa sampai berubah 180 derajat dalam pernikahan kita?" Gael diam sejenak, lalu berkata cepat, "Walaupun pada mulanya aku menentang pernikahan di antara kita, tapi aku tidak bermaksud untuk menekanmu