Di tempat lain, Briana akhirnya terbangun dari tidur panjangnya yang melelahkan usai menghadapi ayah mertuanya semalam. Dia tidak menyangka kalau akan bermalam di mansion utama keluarga Hartono. Kepalanya pusing dan sedikit berdenyut. Dia masih bisa membayangkan kejadian semalam seperti alunan lagu yang diputar terus-menerus dalam kepalanya. Ayah Gael menyindirnya dengan tajam, "Kamu berani bermain api dengan Raizen Sinclair? Musuh utama keluarga Hartono? Apakah kamu gila? Apakah begini caramu menjadi seorang menantu di keluarga kami?" Briana saat itu hanya diam saja dengan wajah sangat dingin. Namun, Gael meliriknya dengan kening bertaut kencang. Mau tidak mau, Briana akhirnya membuka suara dan berkata pelan, "Apakah Anda tidak mengatakan hal yang sama kepada putra Anda, Tuan Harto