Raiz sedang membaca berita di laptop ruang kerjanya, berita tentang Indonesia adalah berita yang paling menarik untuknya, demi mengobati rindu dengan negara kelahirannya. Matanya menatap headline berita tersebut yang menyebutkan tentang pengusaha muda lagi sukses, tengah berderma dengan membuat smartphone khusus penyandang tuna netra dan membagikannya secara gratis. Raiz membacanya dengan wajah datar, hingga dia melihat foto Anggita dengan Bella yang mendampingi pria itu. Raiz menghela napas panjang. Dia memaksakan senyumnya, lalu menutup wajahnya gusar. Detak jantungnya berpacu cepat. Sampai kini pun dia masih belum bisa melupakan perasaannya untuk Anggita. Dia memang belum mengenal lama wanita itu, namun rasa untuk Anggita seolah memenuhi hatinya. Terkadang dia menangis dalam diamnya