Tujuh Puluh Satu

1809 Kata

Anggita membuka matanya tubuhnya terasa remuk, dia mencoba meraih kesadarannya, hari sudah siang, sinar matahari menembus gorden transparan di kamar. Dia melihat tubuhnya, seketika semua nyawanya berkumpul dengan keterkejutan. Bagaimana tidak? Posenya seperti lukisan pasangan tak berbusana yang ada di museum khusus. Ya dia bergaya bebas tanpa penutup apa-apa lagi di tubuhnya, tangan Calvin berada di atas miliknya seolah menutupi bagian tersebut. Calvin tidur dengan tertelungkup, sama sepertinya, tak ada satu pun pakaian yang melekat di tubuhnya. Anggita mendorong tangan itu dengan tergesa. Apa yang terjadi sebenarnya? Anggita melihat jam digital di atas nakas, sudah pukul sepuluh pagi. Ini adalah hari senin, bukankah Bella harus sekolah? “Mas, bangun! Apa yang terjadi sama kita?” ta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN