Delapan Belas

1802 Kata

Lengan Bella masih tertempel plester bekas mengambil darahnya. Namun tak menyurutkan antusiasme menjemput ayahnya di Bandara. Dia bahkan sudah membuat poster besar bertuliskan selamat datang papa. Dia yang menggunting kertas berwarna itu untuk ditempel. Sesuai perkiraan, seharusnya Calvin keluar dari bandara dalam waktu sepuluh menit lagi. Dia bahkan telah tiba dan sedang melakukan pengecekan bagasi. Anggita melihat Hendra, asisten Calvin yang memang sudah lebih dulu pulang ke Indonesia. Dia datang untuk menjemput Calvin. Entah dari mana datangnya seorang wanita berpenampilan seksi memakai kaca mata hitam dan ikut berdiri di samping Hendra. Hendra hanya menunduk sopan pada wanita itu seolah memang telah mengenalnya, namun wanita itu sangat acuh dan terlihat angkuh. Kemudian Hendra melir

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN