Enam Puluh Lima

1579 Kata

Anggita memandang langit malam dari kamarnya, sebenarnya ini tidak terlalu malam. Masih cukup sore, namun bulan sudah menampakan bentuknya yang bulat sempurna, dengan jarak terdekat dari bumi, sehingga terlihat jauh lebih besar. Calvin menghampirinya dan memeluknya dari belakang. “Ada yang mengganggu pikiran kamu?” tanya Calvin. Anggita mengusap tangan Calvin yang melingkari perutnya. “Kamu masih capek banget?” tanya Anggita. “Enggak, sudah seharian istirahat, sudah hilang capeknya. Kamu mau ke suatu tempat?” tanya Calvin kembali. “Aku mau jalan-jalan ala orang biasa,” ucap Anggita dengan tetap memandang langit malam. “Orang biasa yang seperti apa?” “Ya, jalan kaki di tengah kota, sambil makan makanan yang dijual di pinggir jalan, terus kita gandengan tangan bertiga. Hanya ha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN