Chapter 59 Flashback satu hari sebelumnya. Sepulangnya Clarissa dari toko Citra, dengan hasil yang nihil. Tanpa banyak berpikir lagi Clarissa menelpon suaminya Chandra. Dia meminta ijin untuk bertemu dengan pengacara keluarga. "Pa, aku mau ke rumah Pramono. Menyesal mama datang dan merendahkan diri di hadapan wanita sialan sepertinya," umpat Clarissa. "Papa sudah bilang 'kan? Posisi Bima di sini bersalah, ma. Jika mama mau Bima bebas ya temui Pram, bukan gadis itu. Tentu saja gadis itu tidak akan pernah memaafkan Bima." sahut Chandra dari seberang telepon. Clarissa yang hatinya masih dongkol, di tambah mendapat ocehan dari sang suami semakin membuat telinganya panas. Tanpa menjawab apapun Clarissa mematikan telepon. "Ck, dasar. Memang susah mengerti, wanita. Inginnya selalu menang s