Chapter 32 Rutinitas masih sama seperti sebelumnya, memasak, kepemakaman, ke toko. Waktu terasa berputar dengan aktivitas yang sama setiap hari. Bosan? Tentu sudah pasti Citra bosan, namun dia tidak pernah mengeluh sama sekali. Bedanya kali ini di toko dia ada teman, ralat bukan teman tapi seorang kekasih yang siap mendengar setiap keluh kesah atau kemarahan dari Citra. Akan tetapi hari ini adalah pengecualian, Arya sudah stay di depan rumah Citra. Dia menjemput Citra untuk pergi bersama dengannya. "Selamat pagi Nona," sapa Arya begitu melihat Citra keluar dari rumah. Citra tersentak kaget, karena tiba-tiba saja ada suara yang begitu membuat dirinya terkejut. "Ngapain kesini?" tanya Citra. "Lhah? Kok ngapain? Ya jemput calon bini dong, ayo naik," ajak Arya. "Apaan, enggak. Aku bisa