Ch 65 Laki-laki yang memantau kondisi Citra kini tengah mengepalkan tangannya dengan sangat marah. Terutama pada Arya, yang tidak pernah berhenti menemui Citra yang notabenenya bukan lagi menjadi kekasihnya. Bukankah wajar jika Bima marah? Gadis itu kini menjadi kekasihnya. Bukankah wajar jika Bima cemburu. Bima mendekati Citra, dan gadis itu terkejut dengan kedatangan Bima yang tiba-tiba. "Sayang? Kamu di sini? Sejak kapan? Maksudku sudah lama?" tanya Citra gelagapan. "Kenapa? Apa aku menggangu kalian?" tanya Bima acuh. Ia duduk dan mengambil ponselnya. Lagi-lagi dia bermain dengan gamenya. Bagi Bima hanya game yang bisa mengusir rasa kesalnya. "Tumben kemari? Kami udah makan?" tanya Citra. "Kenapa sih? Aku enggak boleh kesini? Coba lihat ponselmu," ucap Bima tanpa melihat Citra.