Sandra tidak mempunyai celah melarikan diri, Alan membuanya menempel di cabinet, satu tangan Alan semakin menahan kuat lengan Sandra bahkan sedikit menekan, “Dimana dia membuatnya?” Suara Alan pelan namun sangat mengintimidasi, tatapannya tenang namun menakutkan. “Ti-tidak ada.” Sandra ia menjarakan wajahnya, satu kakinya naik merenggangkan jarak mereka yang begitu dekat, “Kakak menakutiku, Roman begitu baik terlalu banyak kakak salah paham dengannya, lebih baik kalian bertemu lalu membahas semua yang terjadi.” “Mulai suka membela dia?” Alan menyeringai mengusap lagi di pipi Sandra lembut membuat snag pemilik pipi bergidik ngeri. “D-dia orang baik baik, benar-benar baik.” “Kita tidak membahas tentang dia, Apakah amnesia bisa menyerang tanpa membentur kepala?” Alan menjatuhkan wajahnya